SPBU Asing Wajib Kerja Sama Pertamina, Bahlil: Ini Soal Hajat Hidup Orang Banyak - Liputan6
SPBU Asing Wajib Kerja Sama Pertamina, Bahlil: Ini Soal Hajat Hidup Orang Banyak
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mendorong SPBU asing seperti Shell, BP, dan Vivo untuk bekerja sama dengan Pertamina demi memastikan ketersediaan pasokan BBM dan mencegah kelangkaan.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4986590/original/076412000_1730363844-20241031_132145.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, secara tegas meminta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, seperti Shell, BP, dan Vivo, untuk bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) terkait pemenuhan stok BBM.
"Silakan berkolaborasi dengan Pertamina," ujar Bahlil Lahadalia, dikutip dari Antara, Rabu (17/9/2025).
Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah sudah memberikan kuota tambahan impor BBM sebesar 10% kepada SPBU swasta. Jika mereka membutuhkan pasokan lebih, Bahlil menegaskan agar mereka menjalin kerja sama dengan Pertamina.
"Kalau mau lebih, ini kan menyangkut hajat hidup orang banyak. Ini cabang-cabang industri, kalau mau lebih silakan berkolaborasi dengan Pertamina," jelasnya.
Menurut Bahlil, pemerintah ingin adanya kolaborasi yang kuat antara SPBU swasta dan Pertamina karena urusan BBM menyangkut kepentingan banyak orang. "Kita kan tidak mau cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak ini semuanya diserahkan ke teori pasar," tambahnya.
Sebelumnya, Bahlil juga telah meminta agar SPBU swasta yang mengalami kekurangan pasokan BBM segera berkolaborasi dengan Pertamina. Hal ini penting untuk menjamin ketersediaan bahan bakar dan mencegah terjadinya kelangkaan di masyarakat.
"Kenapa? Karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak. Cabang-cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu tetap harus dikontrol oleh negara, supaya semuanya baik," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Bahlil juga mengungkapkan bahwa ia telah memimpin rapat bersama Pertamina dan menugaskan tim khusus untuk memantau perkembangan distribusi BBM. Ia memastikan pemerintah akan terus mengawasi situasi di lapangan.
Pasokan BBM Seret, Shell Indonesia Ubah Jam Kerja hingga Rumahkan Sebagian Karyawan
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menyampaikan bahwa perusahaan melakukan penyesuaian operasional di sejumlah SPBU akibat keterbatasan pasokan BBM jenis bensin.
“Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap,” ujar Ingrid dikutip dari Antara, Selasa (16/9/2025).
Penyesuaian tersebut meliputi perubahan jam kerja, pengurangan jumlah hari operasional, hingga merumahkan sebagian karyawan. Langkah ini diambil menyusul kabar adanya SPBU Shell yang tidak beroperasi penuh.
Meski demikian, Ingrid menegaskan SPBU Shell tetap melayani masyarakat dengan produk yang masih tersedia, seperti Shell V-Power Diesel, serta layanan Shell Recharge, bengkel, Shell Select, dan pelumas Shell. Adapun produk bensin seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ belum tersedia di beberapa jaringan SPBU hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Koordinasi
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2101787/original/041972400_1524140047-20180119-Shell-5.jpg)
Shell Indonesia menyatakan terus berupaya menjaga kelancaran distribusi dengan berkoordinasi bersama para pemangku kepentingan agar pasokan bensin bisa kembali normal.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan produk BBM jenis bensin dapat tersedia kembali,” jelas Ingrid.
Kelangkaan BBM di SPBU swasta sendiri sudah berlangsung sejak Agustus 2025. Kementerian ESDM menegaskan hal itu terjadi karena pengelola SPBU swasta tidak mendapat kuota impor tambahan.