Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Gaza Israel Konflik Timur Tengah

    9 Kapal Bantuan Terus Berlayar ke Gaza untuk Menentang Blokade Israel - SINDOnews

    1 min read

     

    9 Kapal Bantuan Terus Berlayar ke Gaza untuk Menentang Blokade Israel

    Rabu, 08 Oktober 2025 - 12:52 WIB

    Perahu-perahu berbendera Turki dan Palestina berlayar untuk mendukung Armada Global Sumud, yang diserang Israel saat sedang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina dan Gaza, di Izmir, Turki pada 5 Oktober 2025. Foto/Berkan Çetin/Anadolu Agency
    A
    A
    A
    GAZA - Konvoi bantuan terus mendekati Jalur Gaza dalam upaya baru untuk menentang blokade ilegal Israel di wilayah Palestina tersebut. Perkembangan itu diungkap penyelenggara pada hari Selasa (7/10/2025).

    "Kami semakin dekat dengan Gaza," ujar Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza melalui X.

    Sekitar 100 orang berada di dalam konvoi 9 kapal tersebut, bagian dari misi "Thousand Madleens" Koalisi Armada Kebebasan (FCC) ke wilayah tersebut.

    FFC, yang didirikan pada tahun 2008, meluncurkan puluhan misi yang bertujuan mengirimkan bantuan dan menarik perhatian global terhadap krisis kemanusiaan di Jalur Gaza yang dikepung Israel.

    Konvoi baru ini terjadi setelah pasukan angkatan laut Israel menyerang dan menyita lebih dari 40 kapal yang berlayar ke Gaza pekan lalu untuk menentang blokade Israel dan menahan lebih dari 450 aktivis di dalamnya.

    Israel, sebagai kekuatan pendudukan, sebelumnya telah menyerang kapal-kapal yang menuju Gaza, menyita kargo mereka, dan mendeportasi para aktivis di dalamnya.

    Israel telah mempertahankan blokade di Gaza, rumah bagi hampir 2,4 juta penduduk, selama hampir 18 tahun, dan semakin memperketat pengepungan pada bulan Maret ketika menutup penyeberangan perbatasan dan memblokir pengiriman makanan dan obat-obatan, yang menyebabkan daerah kantong itu dilanda kelaparan.

    Sejak Oktober 2023, pemboman Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

    PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan daerah kantong itu tidak dapat dihuni lagi, dengan kelaparan dan penyakit yang menyebar dengan cepat.

    Baca juga: PBB Desak Negara-Negara Menerima Proposal Perdamaian Gaza dari Trump
    (sya)
    Komentar
    Additional JS