Kasus Dorong Lurah ke Parit Berakhir Damai di Polsek Medan Timur - RMOL Sumut
Kasus Dorong Lurah ke Parit Berakhir Damai di Polsek Medan Timur

Upaya mediasi antara Lurah Perintis, Kecamatan Medan Timur, Muhammad Fadli, dengan warga bernama Mawardi berakhir damai. Pertemuan yang difasilitasi di Polsek Medan Timur pada Kamis, 16 Oktober 2025 sore itu turut disaksikan Camat Medan Timur Noor Alfi Pane dan keluarga dari pihak Mawardi.
"Perdamaian sudah dilakukan sore tadi, disaksikan langsung oleh Camat Medan Timur Bapak Noor Alfi Pane beserta keluarga dari Pak Mawardi sendiri," kata Fadli dikutip dari akun instagram Pemko Medan, Sabtum, 18 Oktober 2025.
Dari hasil kesepakatan tersebut, Mawardi bersedia menandatangani surat pernyataan yang berisi komitmen untuk tidak lagi memasang polisi tidur tanpa izin, tidak meletakkan gundukan tanah maupun membuang sampah sembarangan di depan rumahnya, serta bersedia membongkar sendiri bangunan yang didirikannya di atas fasilitas umum Jalan Madukuro.
"Surat pernyataan yang ditandatangani bersama itu sebenarnya sesuai dengan petisi dari masyarakat Jalan Madukuro yang telah berulang kali menyampaikan keluhan mereka ke Kelurahan Perintis," terang Fadli.
Meski demikian, Fadli menegaskan dirinya tetap akan membantu bila Mawardi mengalami kesulitan saat membongkar bangunan liar tersebut.
"Silahkan sampaikan ke jajaran Kelurahan ataupun Kecamatan, pasti akan kami bantu," tambahnya.
Fadli juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Wakil Wali Kota H. Zakiyuddin Harahap atas dukungan yang diberikan selama proses penyelesaian kasus ini.
"Saya berterimakasih dan bangga sekali dengan pimpinan saya yang terus memberikan perhatian kepada saya mulai dari terjadinya insiden itu hingga sekarang dapat diselesaikan secara damai," ungkapnya.
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, pun mengapresiasi langkah damai yang ditempuh kedua belah pihak.
"Saya mendukung upaya perdamaian yang telah dilakukan, ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Saya berharap kejadian serupa tidak terulang kembali," ujar Rico Waas.
Diketahui sebelumnya, keributan antara Lurah Perintis dan Mawardi terjadi pada Senin, 13 Oktober 2025 lalu. Peristiwa itu berawal dari aduan warga terkait seringnya ban kendaraan bocor akibat paku yang menancap di polisi tidur dari ban bekas di Jalan Madukuro. Setelah meninjau lokasi, Fadli membongkar polisi tidur tersebut, namun aksinya diprotes oleh Mawardi hingga terjadi keributan. Dalam insiden itu, Fadli sempat didorong hingga jatuh ke parit dan mengalami luka di bagian tangan.
