Kunjungan Wisman ke Sumbar Naik 7,06%, Didominasi Asal Malaysia - Bisnis com
Kunjungan Wisman ke Sumbar Naik 7,06%, Didominasi Asal Malaysia
Bisnis.com, PADANG - Destinasi wisata yang ada di Provinsi Sumatra Barat masih mendapat kunjungan yang positif dari wisatawan mancanegara (wisman) dan hal ini terlihat pada kondisi Agustus 2025 terdapat 8.216 kunjungan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sugeng Arianto mengatakan melihat pada data pada Agustus 2025 wisman yang tercatat datang ke Sumbar sebanyak 8.216 kunjungan atau naik 7,06% dari bulan sebelumnya yang berjumlah 7.674 kunjungan.
“Wisman asal Malaysia masih mendominasi datang ke Sumbar,” katanya dikutip dari data resmi BPS, Rabu (1/10/2025).
Dia menjelaskan wisman yang tercatat paling banyak datang ke Sumbar pada Agustus 2025 yaitu wisman yang berasal dari Malaysia yakni 5.944 kunjungan, Australia 369 kunjungan, Singapura 229 kunjungan, Amerika Serikat 116 kunjungan, dan Italia 107 kunjungan.
BPS mencatat dari 10 besar kedatangan wisman ke Sumbar, wisman asal Italia tercatat mengalami peningkatan tertinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni sebesar 118,37%.
“Pada Juli itu kunjungan wisman dari Italia ini 49 kunjungan, kemudian pada Agustus 2025 kami mencatat data jumlah kunjungan meningkat 118,37% atau menjadi 107 kunjungan,” jelasnya.
Baca Juga
Kemudian untuk kunjungan wisman asal Malaysia ke Sumbar mengalami tren pertumbuhan dari bulan ke bulan. Bahkan secara yoy peningkatannya 19,80%, dimana pada periode Januari-Agustus 2024 itu jumlah kunjungan 36.587, sedangkan pada periode sama di tahun 2025 meningkat menjadi 43.830 kunjungan.
Selain itu kunjungan wisman ke Sumbar yang mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya tercatat untuk wisman asal Australia 25%, Amerika Serikat turun 31,76%, Prancis turun sebesar 41,71%, Inggris juga turun 16,67%, dan ada sejumlah negara lainnya dengan angka 15,58%.
Wisman Doyan Gunakan QRIS
Melihat adanya kunjungan wisman ini, BPS berharap turut memberikan dampak ekonomi bagi daerah. Bahkan Bank Indonesia juga turut mencatat bahwa dengan adanya kunjungan wisman ini, dampak yang dirasakan adalah transaksi belanja wisman terhadap pelaku UMKM, yang bertransaksi menggunakan layanan QRIS lintas negara (cross-border)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Mohamad Abdul Majid Ikram mengatakan dari data transaksi QRIS cross-border di wilayah Sumbar sepanjang tahun 2024, transaksi QRIS yang digunakan wisman selama berada di Sumbar mencapai Rp14,1 miliar yang didominasi dari wisatawan Malaysia dan 60% transaksinya itu menyasar belanja kuliner.
Dia menjelaskan transaksi Rp14,1 miliar itu berasal dari belanja 37.000 wisatawan dari Malaysia dan 23.000 di antaranya aktif menggunakan QRIS Cross-border. Penggunaan QRIS tercatat belanja kuliner dan menyasara pelaku UMKM lainnya.
“Transaksi yang sangat besar itu. Layanan QRIS Cross-border ternyata sangat membantu wisatawan yang datang ke Sumbar. Jadi tidak perlu repot-repot tukar mata uang dari ringgit ke rupiah dalam jumlah yang besar,” katanya dihubungi terpisah.
Melihat potensi yang besar ini, BI mendorong pelaku UMKM di Sumbar untuk memiliki layanan transaksi pembayaran menggunakan QRIS. Terutama untuk kabupaten dan kota yang memiliki destinasi wisata yang didatangi wisatawan mancanegara, penting untuk menyediakan pembayaran menggunakan QRIS.
Majid menyatakan melihat dari minat wisatawan mancanegara menggunakan transaksi QRIS ini, meski yang tercatat di BI transaksinya banyak di sektor kuliner. Tidak tertutup kemungkinan, pada pelaku UMKM yang menjual oleh-oleh, baik itu berupa pakaian maupun aksesoris lainnya, yang sebenarnya para wisatawan mancanegara ingin berbelanja menggunakan QRIS.
“Jadi saya berharap seluruh pelaku UMKM maupun jasa seperti homestay, sewa transportasi, dan lainnya itu, bisa menyediakan layanan pembayaran menggunakan QRIS ini. Karena bisa saja, adanya layanan QRIS bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara ini untuk datang dan berbelanja ke suatu tempat,” ujarnya.
Menurutnya fakta yang ditemukan di sepanjang tahun 2024 itu menunjukan bahwa sektor pariwisata benar-benar memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian di Sumbar, dan hal ini kedepannya diharapkan bisa terus tumbuh positif, seiring terus meluasnya layanan transaksi QRIS.
Majid juga menaruh harapan yang besar di tahun 2025 ini, kunjungan wisatawan bisa meningkat ke Sumbar. Sehingga turut memberikan dampak ekonomi bagi daerah, seperti halnya bagi pelaku UMKM melalui menyediakan layanan pembayaran QRIS.