Awan Panas Semeru Terjang Dua Dusun di Supiturang Lumajang, 50 Rumah Rusak - beritajatim
Awan Panas Semeru Terjang Dua Dusun di Supiturang Lumajang, 50 Rumah Rusak
Lumajang (beritajatim.com) – Awan panas Gunung Semeru menerjang dua dusun di Desa Supiturang, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dan merusak sedikitnya 50 rumah warga pada Rabu (19/11/2025) sore. Material vulkanik yang meluncur dari puncak Semeru menyapu wilayah permukiman di Dusun Sumbersari dan Dusun Kamar A, yang berada pada jalur rawan aliran awan panas dan banjir lahar.
Informasi sementara dari warga dan relawan menyebut sekitar 50 rumah di Dusun Sumbersari mengalami kerusakan berat hingga porak-poranda. Dampak juga terlihat di Dusun Kamar A yang kondisinya serupa setelah material vulkanik menimbun permukiman. Dua dusun tersebut termasuk area terdampak langsung dalam catatan mitigasi PVMBG, karena berada di jalur luncuran awan panas yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi pola erupsi Semeru.
Warga Dusun Sumbersari, Bistaqi, mengatakan bahwa alarm peringatan di desa berbunyi keras beberapa saat sebelum awan panas menerjang. Peringatan dini itu membuat warga segera meninggalkan rumah dan menuju titik aman evakuasi yang sudah disiapkan pemerintah desa.
“Alarm peringatan sempat terdengar, semua warga langsung mengungsi waktu ada tanda bahaya,” jelas Bistaqi, Kamis (20/11/2025). Ia menegaskan bahwa kecepatan warga menanggapi alarm peringatan membuat tidak ada korban jiwa saat bencana terjadi.
Meski selamat, Bistaqi mengatakan kerugian yang dialaminya cukup besar. Rumahnya hancur dan seluruh ternaknya hilang tersapu banjir lahar yang datang bersamaan dengan awan panas.
“Saya punya kambing 14 ekor semuanya habis disapu bencana waktu erupsi,” ujarnya saat memantau kerusakan di sekitar lokasi.
Sementara itu, relawan erupsi Semeru, Ahmad Ali Suud, mengatakan hampir seluruh rumah di dua dusun mengalami kerusakan fatal sehingga tidak dapat lagi ditempati. Ali menyebut warga kini telah meninggalkan rumah mereka untuk sementara dan menempati lokasi aman yang disediakan pemerintah dan relawan.
“Untuk jumlahnya masih pendataan saat ini, tapi kerusakan hampir terjadi di semua rumah. Jadi, warga sudah mengosongkan rumahnya pindah ke tempat aman,” tutur Ali. [has/beq]