Korps Marinir Dikerahkan untuk Evakuasi Warga yang Terjebak di Atap Rumah Imbas Banjir Sumatera - inews
Korps Marinir Dikerahkan untuk Evakuasi Warga yang Terjebak di Atap Rumah Imbas Banjir Sumatera
JAKARTA, iNews.id - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyebut pihaknya mengerahkan Korps Marinir untuk membantu penanganan banjir di Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), Aceh. Dengan bantuan perahu karet, prajurit akan membantu evakuasi warga yang terjebak di atas rumah akibat banjir.
"Ya jadi saat ini dari TNI terutama Angkatan Laut mengirimkan Marinir dengan perahu karetnya sudah bergerak ini saat ini, menolong mereka-mereka yang masih terperangkap di atap-atap rumah ya karena banjirnya cukup deras disertai dan cukup dalam," ucap Ali di Kolinlamil, Jakarta Utara, Minggu (30/11/2025).
Setelah bencana ini, Ali menyampaikan, daerah yang paling parah terdampak bencana berada di Sibolga dan Nias. Banyak akses jalur darat seperti jalan terputus akibat diterjang banjir bandang maupun longsor.
"Yang cukup parah itu di Aceh, kemudian di Sibolga. Ya. Kemudian ada di Nias juga, di Nias ini terputus, sehingga logistik tidak bisa sampai ke Nias," katanya.
Di sisi lain, TNI AL pada pagi hari ini memberangkatkan tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari Kolinlamil menuju daerah terdampak. KRI yang membawa bantuan logistik ini akan menempuh perjalanan 3 hari untuk sampai ke wilayah terdampak.
"Jadi pada pagi hari ini serentak kita akan mengirim dari Jakarta tiga KRI ya. Yaitu KRI dr. Soeharso, KRI Semarang, dan KRI Teluk Gilimanuk. Nanti mereka split, ada yang ke Lhokseumawe, kemudian ada yang ke Nias, ada yang ke Sibolga, ke Langsa juga," ujarnya.
"Dan menyusul KRI dr. Radjiman juga nanti dari Surabaya langsung berangkat menuju lokasi di Sibolga dan KRI Sutedi Senoputra saat ini dari Belawan sudah langsung menuju Aceh, Lhokseumawe," tuturnya.
Selain kapal perang, TNI AL juga mengerahkan helikopter untuk mendrop bantuan ke wilayah yang sulit diakses jalur darat. Sebab pasca musibah ini banyak akses jalan yang rusak.
"Kita juga membawa 5 heli, helikopter ya. Ada Heli Panther, mudah-mudahan nanti bisa didukung juga oleh Heli Bell," katanya.