Mendagri Tito Sudah di Aceh, Tinjau Lokasi Banjir di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya - Kompas
Mendagri Tito Sudah di Aceh, Tinjau Lokasi Banjir di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kini sudah berada di Aceh dan akan mengunjungi warga korban banjir di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya.
Tito bersama Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah (Dirjen Bina Adwil) Safrizal Zakaria Ali tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) sekitar pukul 10.15 WIB.
Keduanya langsung disambut oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem).
Dari Banda Aceh, rombongan akan bergerak menuju Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, menempuh jalur darat dengan jarak sekitar dua jam perjalanan.
Di Pidie, kabarnya Mendagri bakal berkunjung ke beberapa desa di Kecamatan Pidie dan Mutiara Timur.
Dari sana, Mendagri kemudian melanjutkan perjalanan ke Pidie Jaya untuk melakukan peninjauan ke Desa Blang Awe, Beuringen Meureudu, dan Desa Seunong.
Serahkan Bantuan
Informasi yang diperoleh Kompas.com menyebutkan, selain melakukan pengecekan kondisi di lapangan dan melihat warga korban banjir, Mendagri juga akan menyerahkan sejumlah bantuan seperti kain sarung, mukena, hijab, daster, dan baju kaus.
Untuk diketahui, akses transportasi jalur darat dari Banda Aceh menuju wilayah pantai timur Aceh saat ini terhenti sampai Kuta Blang, Kabupaten Bireuen.
Perjalanan hanya bisa dilalui sampai ke sana lantaran jembatan rangka baja di jalur lintas nasional Banda Aceh–Medan putus total akibat banjir.
Salah seorang warga Pidie, Habil, mengatakan akses jalan dari Ibu Kota Banda Aceh lancar hingga ke Pidie Jaya, meski ada jalan lintas nasional yang terputus di Simpang 4 Meureudu.
"Karena jalan di Simpang 4 Meureudu putus, masih bisa melintas lewat jalur alternatif melalui Kecamatan Ulim. Jalan-jalan desa seperti itu," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/11/2025).
Dari jalan alternatif itu, kata Habil, nanti akan kembali tembus ke jalan nasional.
Namun, untuk melanjutkan perjalanan ke wilayah pantai timur, kendaraan akan terhenti di kawasan Kuta Blang, Bireuen, lantaran jembatan di sana putus.
"Kami sempat mencari jalan alternatif yang selama ini bisa dilewati, ternyata berdasarkan laporan warga ada empat jembatan putus yang menghubungkan antara Bireuen ke Banda Aceh dan Lhokseumawe. Jadi, untuk akses darat sama sekali tidak bisa," tuturnya.
Habil mengaku, ia kemudian sempat mencari jalur alternatif lain untuk menuju Lhokseumawe, di antaranya melalui Gampong Blang Panjoe, Kecamatan Peusangan.
"Namun, jembatan di kawasan itu juga putus. Jadi, kondisi saat ini untuk akses transportasi memang sama sekali tidak bisa dilalui," tuturnya.