Pasukan Rusia Kepung 5.000 Tentara Ukraina di Kota Kupyansk - SindoNews
2 min read
Pasukan Rusia Kepung 5.000 Tentara Ukraina di Kota Kupyansk
Rabu, 12 November 2025 - 00:01 WIB
Peta Kota Kupyansk yang dikepung pasukan Rusia. Foto/rt
A
A
A
MOSKOW - Pasukan Rusia terus maju ke dalam kota Kupyansk, Ukraina, yang terkepung. Kupyansk merupakan pusat logistik utama di Wilayah Kharkov, menurut informasi terkini dari medan perang yang dibagikan Kementerian Pertahanan Rusia.
Moskow sebelumnya melaporkan lebih dari 5.000 tentara Ukraina terjebak di kota tersebut dan ditawari persyaratan penyerahan diri yang aman.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak persyaratan tersebut, dengan mengklaim pasukan Ukraina masih mengendalikan situasi.
Pada hari Senin dan Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan laporan lapangan dari seorang komandan yang diidentifikasi dengan tanda panggilan 'Lovets', yang memimpin unit penyerang yang terlibat dalam operasi tersebut.
Ia menyatakan pasukannya terus maju di sepanjang Jalan Dzerzinsky di kawasan industri Kupyansk dan sekarang sedang berupaya merebut persimpangan kereta api tambahan.
Zelensky bersikeras pekan lalu bahwa hanya sekitar 60 tentara Rusia yang berada di Kupyansk dan pasukan Ukraina berhasil memukul mundur mereka.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut komentar tersebut "tidak sesuai kenyataan", menyiratkan pemimpin Ukraina tersebut berbohong kepada publik atau disesatkan oleh komandannya sendiri.
Selain pertempuran di Kupyansk, pertempuran sengit terus berlanjut di dekat Krasnoarmeysk (dikenal sebagai Pokrovsk di Ukraina) di Republik Rakyat Donetsk, Rusia.
Di sana, pasukan elit Ukraina dilaporkan menderita kerugian besar tak lama setelah diterbangkan ke zona pertempuran dalam upaya membalikkan kemajuan Rusia.
Para kritikus Zelensky, termasuk beberapa dari kalangan militer Ukraina, menuduhnya berfokus menjaga citra demi meyakinkan sponsor Barat Kiev dengan mengorbankan strategi militer.
Penolakannya untuk mengizinkan penarikan taktis, menurut mereka, telah mengubah beberapa pertempuran defensif menjadi jebakan yang merugikan bagi pasukan Ukraina.
Baca juga: Berapa Kali Israel Melanggar Gencatan Senjata Gaza?
Moskow sebelumnya melaporkan lebih dari 5.000 tentara Ukraina terjebak di kota tersebut dan ditawari persyaratan penyerahan diri yang aman.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak persyaratan tersebut, dengan mengklaim pasukan Ukraina masih mengendalikan situasi.
Pada hari Senin dan Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan laporan lapangan dari seorang komandan yang diidentifikasi dengan tanda panggilan 'Lovets', yang memimpin unit penyerang yang terlibat dalam operasi tersebut.
Ia menyatakan pasukannya terus maju di sepanjang Jalan Dzerzinsky di kawasan industri Kupyansk dan sekarang sedang berupaya merebut persimpangan kereta api tambahan.
Zelensky bersikeras pekan lalu bahwa hanya sekitar 60 tentara Rusia yang berada di Kupyansk dan pasukan Ukraina berhasil memukul mundur mereka.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut komentar tersebut "tidak sesuai kenyataan", menyiratkan pemimpin Ukraina tersebut berbohong kepada publik atau disesatkan oleh komandannya sendiri.
Selain pertempuran di Kupyansk, pertempuran sengit terus berlanjut di dekat Krasnoarmeysk (dikenal sebagai Pokrovsk di Ukraina) di Republik Rakyat Donetsk, Rusia.
Di sana, pasukan elit Ukraina dilaporkan menderita kerugian besar tak lama setelah diterbangkan ke zona pertempuran dalam upaya membalikkan kemajuan Rusia.
Para kritikus Zelensky, termasuk beberapa dari kalangan militer Ukraina, menuduhnya berfokus menjaga citra demi meyakinkan sponsor Barat Kiev dengan mengorbankan strategi militer.
Penolakannya untuk mengizinkan penarikan taktis, menurut mereka, telah mengubah beberapa pertempuran defensif menjadi jebakan yang merugikan bagi pasukan Ukraina.
Baca juga: Berapa Kali Israel Melanggar Gencatan Senjata Gaza?
(sya)