180 Kebakaran Terjadi di Bandar Lampung Sepanjang 2025, Paling Banyak Akibat Korsleting - Liputan6
180 Kebakaran Terjadi di Bandar Lampung Sepanjang 2025, Paling Banyak Akibat Korsleting
Damkarmat Bandar Lampung mencatat, sejak 1 Januari hingga 28 November 2025 telah terjadi 180 kasus kebakaran di berbagai penjuru kota.
Liputan6.com, Jakarta - Rentetan peristiwa kebakaran terus menghantui Kota Bandar Lampung sepanjang 2025. Pemerintah kota kembali mengingatkan warga untuk waspada, mengingat api bisa muncul dari kelalaian sekecil apa pun dan berujung petaka.
Data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandar Lampung mencatat, sejak 1 Januari hingga 28 November 2025 telah terjadi 180 kasus kebakaran di berbagai penjuru kota. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 9,4 miliar.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Damkarmat Bandar Lampung, Irman Syaputra mengatakan, sebagian besar insiden dipicu korsleting listrik serta kelalaian penggunaan api, baik di pemukiman maupun lingkungan usaha.
“Kebakaran ini mayoritas disebabkan korsleting listrik dan kelalaian pengguna api di lingkungannya,” kata Irman, Jumat (28/11).
Berdasarkan laporan bulanan, dijelaskan Irman, Juni menjadi bulan paling mengkhawatirkan dengan 21 kejadian. Sementara Februari relatif aman dengan 14 insiden. Di bulan lainnya, angka kebakaran nyaris selalu berada di kisaran 12-15 peristiwa.
"Objek yang terbakar juga didominasi rumah penduduk sebanyak 57 kasus, disusul kebakaran lahan 20 kasus. Lalu ada bangunan umum dan kendaraan, masing-masing 9 peristiwa," sebutnya.
Khusus kebakaran akibat korsleting listrik, jumlahnya sudah menembus 103 kasus sepanjang tahun.
Ajak Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Irman menyebut, pihaknya turut menangani sejumlah kebakaran kecil di tempat usaha dan fasilitas publik. Namun menurutnya, insiden sekecil apapun tetap berpotensi berkembang menjadi malapetaka bila tidak segera ditangani.
Karena itu, Damkarmat mengimbau warga memastikan instalasi listrik aman, tidak sembarangan membakar sampah, serta segera melapor apabila melihat gelagat api.
“Kami mengajak warga meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pencegahan sejak dini,” tutupnya.