Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Dunia Internasional Featured Nuklir Spesial

    AS Bisa Diam-diam Bawa Senjata Nuklir ke Negara Tetangga Indonesia Meski Dilarang - SindoNews

    2 min read

     

    AS Bisa Diam-diam Bawa Senjata Nuklir ke Negara Tetangga Indonesia Meski Dilarang

    Minggu, 07 Desember 2025 - 07:02 WIB

    Kapal selam AS dapat diam-diam membawa senjata nuklir ke Australia meski Canberra melarang penempatan senjata semacam itu. Foto/Aaron Bunch/AAP/via The Guardian
    A
    A
    A
    SYDNEY - Kapal selam Amerika Serikat (AS) yang membawa senjata nuklir dapat berlabuh di pangkalan Australia meski penempatan senjata semacam itu dilarang di negara tetangga Indonesia tersebut.

    Pejabat pertahanan Australia memberi tahu Senat tentang hal itu. Menurutnya, langkah itu dapat dilakukan secara diam-diam, yang artinya pemerintah serta masyarakat Australia tidak akan mengetahui jika kapal selam Amerika yang akan berlabuh di Australia membawa senjata nuklir.

    Mengutip laporan dari The Guardian, Minggu (7/12/2025), estimasi Senat menunjukkan perdebatan sengit mengenai apakah kapal selam kelas Virginia AS—yang akan "dirotasi" melalui pelabuhan Australia mulai tahun 2027 sebagai bagian dari perjanjian AUKUS yang kontroversial—dapat membawa senjata nuklir. Sesuai aturan, senjata nuklir dilarang di Australia.

    Baca Juga: Australia Bikin Perjanjian Keamanan dengan Indonesia, Jawab Isu Rusia Ingin Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir ke RI

    Pejabat Departemen Pertahanan memberi tahu para senator bahwa "tidak ada halangan" bagi kapal selam yang dipersenjatai senjata nuklir untuk mengunjungi Australia, dan bersikeras bahwa kunjungan semacam itu tidak akan melanggar hukum Australia maupun hukum internasional.

    AS mempertahankan kebijakan "ambiguitas strategis" seputar penempatan senjata nuklirnya dan menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal apakah pesawat atau kapal Angkatan Laut yang mampu membawa senjata nuklir memang membawa hulu ledak nuklir.

    Ambiguitas tersebut akan berlaku untuk kapal selam AS yang mungkin berlabuh di pelabuhan Australia, seperti yang sekarang berlaku untuk pesawat pengebom B-52 berkemampuan nuklir yang mendarat di Pangkalan RAAF Tindal di Northern Territory, yang sedang di-upgrade agar dapat menampung lebih banyak pesawat pengebom AS.

    "Kami menghormati posisi Amerika Serikat yang tidak mengonfirmasi maupun menyangkal," ujar Menteri Pertahanan Australia, Greg Moriarty, kepada Senat.

    Namun, para aktivis anti-senjata nuklir dan beberapa senator berpendapat bahwa bukti yang diajukan kepada Senat melemahkan komitmen non-proliferasi Australia dan berisiko menjadikan negara itu "landasan peluncuran perang nuklir".

    Mereka juga mengatakan bahwa persetujuan terhadap ambiguitas AS atas senjata nuklirnya bertentangan dengan jaminan Menteri Luar Negeri Penny Wong dalam pidato tahun 2023 bahwa hanya kapal selam bersenjata konvensional yang akan mengunjungi Australia.

    "AS telah mengonfirmasi bahwa kapal selam bertenaga nuklir yang mengunjungi Australia secara bergilir akan dipersenjatai secara konvensional," ujar Penny Wong kepada National Press Club.
    (mas)
    Komentar
    Additional JS