Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Dunia Internasional Featured Istimewa Spesial

    Bukan Lagi Aliansi Sejati, Mengapa AS Menganggap Eropa Tidak Penting? | SindoNews

    5 min read

     

    Bukan Lagi Aliansi Sejati, Mengapa AS Menganggap Eropa Tidak Penting? | Halaman Lengkap


    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Selasa, 02 Desember 2025 - 12:13 WIB

    Bukan Lagi Aliansi Sejati,...

    Bukan lagi aliansi sejati, AS menganggap Eropa tidak penting. Foto/X

    LONDON 

    - Mantan komandan Angkatan Darat AS di

     Eropa 

    , Jenderal Ben Hodges, memperingatkan bahwa benua itu "perlahan-lahan menyadari" bahwa mereka tidak dapat mengandalkan AS sebagai mitra yang adil.

    "Amerika Serikat benar-benar menganggap Eropa tidak penting, kecuali mungkin untuk beberapa tujuan bisnis," ujar Hodges kepada Euronews dalam program Europe Today.

    Bukan Lagi Aliansi Sejati, Mengapa AS Menganggap Eropa Tidak Penting?

    1. Perang Adalah Kesepakatan Dagang

    Menurutnya, pendekatan pemerintah AS terhadap konflik ini "sudah hancur sejak awal" karena mereka memperlakukan perang ini seperti "kesepakatan real estat besar-besaran".

    Hodges merujuk pada pengungkapan terbaru yang melibatkan Steve Witkoff, utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, dan Jared Kushner, menantu Trump, sebagai bukti bahwa kepentingan utama Washington adalah "berurusan dengan Rusia setelah semua ini selesai".

    Baca Juga: 20 Negara yang Pernah Dijajah Alexander Agung, dari Pakistan hingga Palestina


    2. Rusia Jadi Masalah bagi Eropa

    "Jika ini berjalan sesuai keinginan Witkoff dan Jared Kushner dengan Rusia, (ini) akan menjadi masalah besar bagi Eropa", ujarnya, memperingatkan jutaan pengungsi lainnya jika Ukraina dipaksa untuk menerima kesepakatan yang tidak memuaskan.

    Pergeseran prioritas ini terungkap minggu ini ketika Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio akan melewatkan pertemuan penting NATO di Brussels.

    "Ini memang tidak biasa, tetapi itulah bagian dari masalahnya," ujar Hodges, seraya menambahkan bahwa dalam daftar prioritas pemerintahan saat ini, "Eropa berada di urutan keempat" setelah belahan bumi barat, Indo-Pasifik, dan Timur Tengah.


    3. Rusia Hanya Menduduki 20 Persen Wilayah Ukraina

    Meskipun prospeknya suram, sang jenderal menegaskan bahwa situasinya bukannya tanpa harapan. Ia menolak anggapan bahwa Ukraina sedang kalah, dengan menyatakan bahwa setelah 11 tahun perang, Rusia hanya menduduki 20% wilayah negara itu dan sebagian ekonominya "dalam masalah besar".

    Menurut Hodges, "Ukraina dan Eropa bersama-sama" memiliki industri, kekayaan, dan populasi yang cukup untuk menghentikan Rusia.

    "Tidak ada alasan bagi Eropa, termasuk Ukraina, untuk tidak dapat menghentikan Rusia," ujarnya. "Yang kurang dari mereka adalah kepercayaan diri dan kemauan politik."

    (ahm)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    Lawan AS, Desak Eropa...

    Lawan AS, Desak Eropa Ganti Jet Tempur Siluman F-35 dengan Rafale

    X

    Komentar
    Additional JS