Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Ahli Gizi Badan Gizi Nasional Featured Istimewa Kesehatan Makan Bergizi Gratis Spesial

    Dapur MBG Susah Cari Ahli Gizi, BGN Buka Opsi Sarjana dari 5 Prodi Ini Jadi Pengganti - detik

    2 min read

     

    Dapur MBG Susah Cari Ahli Gizi, BGN Buka Opsi Sarjana dari 5 Prodi Ini Jadi Pengganti -  



    Jakarta -

    Kebutuhan ahli gizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terus meningkat seiring perluasan program makan bergizi gratis (MBG). MBG ditargetkan bisa menyentuh lebih dari 80 juta penerima manfaat selambatnya di April.

    Namun di lapangan, ketersediaan sarjana gizi disebut terbatas. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hidayana kemudian membuka opsi lima program studi lain untuk mengisi posisi ahli gizi di SPPG.

    Ia menilai kebijakan ini diambil setelah melihat kompetisi ketat antar-SPPG dalam merekrut ahli gizi.

    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    "Utamanya sarjana gizi. Tapi sekarang boleh sarjana kesehatan masyarakat, sarjana teknologi pangan, sarjana pengolahan makanan, dan sarjana keamanan pangan," ujar Prof Dadan kepada wartawan, Rabu (3/12/2025).

    'Rebutan SDM' di Lapangan

    Prof Dadan mengungkapkan fenomena kekurangan ahli gizi sudah terjadi di banyak daerah. Bahkan, beberapa SPPG dilaporkan saling berebut lulusan gizi untuk memenuhi standar minimal operasional.

    "Ternyata di lapangan sudah terjadi rebutan antara SPPG untuk merebutkan ahli gizi yang sarjana gizi. Makanya kemudian kita buka dari program studi lain supaya tidak terjadi rebutan," jelasnya.

    "Ya memang adanya begitu di lapangan."

    Prof Dadan menegaskan bahwa kebutuhan tenaga ahli dihitung langsung berdasarkan jumlah SPPG yang telah beroperasi.

    "Ya kan sesuai dengan SPPG. Satu per SPPG. Jadi kalau sekarang ada 16.630, ya butuh 16.630," ujarnya.

    Dengan opsi lima program studi, BGN berharap suplai pemenuhan ahli bisa terpenuhi tanpa menurunkan standar kompetensi dasar.

    Selain SPPG yang sudah berjalan, pemerintah juga sedang membangun ribuan layanan baru di wilayah terpencil.


    Prof Dadan memberikan rincian sebagai berikut:
    • Total SPPG di remote area: 8.200
    • Dalam proses pembangunan: 4.700
    • Target selesai Desember ini: kurang lebih 170
    • Total penerima manfaat: kurang dari 3 juta orang

    Jumlah besar ini menambah tekanan kebutuhan tenaga ahli gizi, sehingga alternatif dari empat program studi tambahan dianggap solusi realistis.

    Lima jalur ini dinilai relevan karena memiliki dasar ilmiah terkait nutrisi, pangan, dan keamanan konsumsi.

    "Kalau dengan lima sarjana yang ada, mungkin ada. Ini supaya pelayanan SPPG tidak berhenti," kata Prof Dadan.

    (naf/up)
    Komentar
    Additional JS