Deforestasi Meluas, Kaltim Terancam Banjir Dahsyat seperti di Sumatera - Beritasatu.com
Deforestasi Meluas, Kaltim Terancam Banjir Dahsyat seperti di Sumatera
Deforestasi akibat pembalakan hutan di Tahura Bukit Soeharto, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (Beritasatu.com/Fuad Iqbal Abdullah)
Balikpapan, Beritasatu.com – Tingkat deforestasi akibat ekspansi kelapa sawit, pertambangan, dan pembalakan liar di Kalimantan Timur (Kaltim) semakin meluas bahkan masuk fase kritis. Akibatnya, bencana hidrometeorologi dahsyat, seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi Sumatera jadi ancaman nyata sejumlah wilayah dalam provinsi itu.
Salah satu bukti nyata deforestasi secara masif terlihat di area Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Hutan di sekitar itu sudah gundul karena pohon-pohon sudah ditebang untuk pembukaan lahan. Lokasi penebangan pohon skala besar terlihat jelas tak jauh dari Jalan Poros Balikpapan-Samarinda.
Dari udara bisa terlihat nyata ada sejumlah titik lokasi area hutan yang kini kontras antara hijaunya hutan alami, dengan area hutan yang terbuka akibat aktifitas penebangan pohon secara masif.
Walhi: Banjir Aceh Akibat Deforestasi Hutan dan Ekspansi Sawit-Tambang
Pemprov Kalimantan Timur menyebutkan total area hutan di Tahura Bukit Soeharto yang sengaja dibabat sehingga mengakibatkan deforestasi ditaksir telah mencapai lebih dari 160 hektare.
Padahal, Pemerintah Propinsi Kaltim bersama Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup telah memasang puluhan titik papan larangan adanya aktifitas pembukaan lahan di seluruh kawasan Tahura Bukit Soeharto.
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji pun menilai saat ini deforestasi yang melanda hutan alami di wilayah Kalimantan Timur telah semakin kritis. Pasalnya, akibat deforestasi ini, dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama ancaman terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
12 Tahun Berlalu, Sorotan Harrison Ford Soal Deforestasi Masih Nyata
“Nah ini, ini sangat penting, bahkan saat ini deforestasi di Kalimantan Timur juga sudah mulai kritis, kami juga berkonsultasi dengan Kementerian Kehutanan supaya tidak terjadi deforestasi di Kalimantan Timur, tidak terjadi pembalakan kayu ilegal, dan tentu saja ini sangat berdampak pada masyarakat terutama adalah banjir dan tanah longsor,” kata Seno kepada Beritasatu.com seusai apel kesiapsiagaan bencana di Kota Balikpapan, Minggu (7/12/2025).
Kondisi hutan alami di wilayah Kalimantan Timur yang kian mengkhawatirkan ini pun direspon oleh Polda Kaltim. Polda Kaltim bersama Polres jajaran memastikan akan menindak tegas segala bentuk aktifitas pembalakan liar dan penambangan liar yang kerap mengorbankan hutan alami di wilayah Kalimantan Timur.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro menegaskan Polda Kaltim telah berkomitmen untuk terus menindak tegas para pelaku pembalakan liar dan penambangan ilegal di wilayah Kalimantan Timur. Kendati belum membentuk satgas khusus untuk menangani deforestasi akibat pembalakan liar dan tambang ilegal, namun Polda Kaltim memastikan akan tetap memproses para pelaku pembalakan liar dan penambangan ilegal sesuai hukum yang berlaku.
“Nah tadi disampaikan oleh Pak Wagub, masalah deforestasi ya, nah sekarang kalau kami, tentunya kami sesuai dengan aturan hukum yang ada, kalau memang ada pembalakan hutan, tentunya penegakkan hukum kita lakukan sesuai dengan aturan yang ada. Untuk sementara satgas kita lakukan secara rutin saja, satgas belum ada, karena memang penegakkan hukum terus ada, kita lakukan itu,” tegas kapolda.