Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana Featured Langkat Lintas Peristiwa Spesial Sumatera

    Kerusakan akibat Banjir di Langkat Cukup Parah, Bupati Harap Bantuan Pusat - Kompas

    3 min read

     

    Kerusakan akibat Banjir di Langkat Cukup Parah, Bupati Harap Bantuan Pusat

    Kompas.com, 6 Desember 2025, 21:37 WIB
    Lihat Foto

    MEDAN, KOMPAS.com - Bupati Langkat Syah Afandi atau akrab disapa Ondim menyampaikan ada 16 kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

    Adapun, kecamatan yang masih terendam banjir adalah Tanjung Pura. Penyebabnya, tanggul yang jebol sehingga aliran Sungai Batang Hari masuk ke permukiman warga.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Sejauh ini, ada beberapa langkah tanggap darurat yang telah diambil. Pertama, proses perbaikan tanggung menggunakan goni berisi pasir.

    Kedua, membangun empat dapur umum untuk mendistribusikan kebutuhan pokok. Setiap harinya, dapur umum itu dapat memproduksi 6.000 nasi bungkus.

    Basarnas Perluas Penyaluran Bantuan ke Daerah Terisolir Pakai Jalur Langit

    Selain itu tersedia pula beras, mi instan, telur, dan lainnya. Namun, dia mengakui punya kendala dalam mendistribusikannya ke beberapa titik yang masih tergenang.

    "Akses ke daerahnya masih terendam air memang agak kesulitan. Tetapi kita melalui perangkat desa kita minta jemput barang untuk disampaikan ke warga," ucap Ondim saat diwawancara di kantor Dinas Sosial Langkat pada Jumat (5/12/2025).

    Sedangkan untuk air bersih, pihaknya telah melepas dua puluh unit truk tangki berkapasitas 7.000 liter air bersih ke titik-titik korban terdampak banjir.

    "Kalau di Tanjung Pura ada sekitar 15 posko yang sudah dibangun," ucap Ondim.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Perbaikan pasca-banjir

    Ondim pun menegaskan bahwa dampak banjir cukup signifikan. Sebab, setidaknya ada delapan jembatan penghubung yang rusak. Selain itu, ada jalan yang juga amblas.

    "Jembatan yang vital misalnya jembatan di jalan provinsi menuju Pangkalan Susu. Itu biasanya dipakai untuk jalur distirbusi gas dari Pertamina," ungkap Ondim.

    Di samping itu, mesin pompa dan instalasi air PDAM juga rusak sehingga tidak bisa berjalan dengan baik. Ditambah lagi, perbaikan rumah warga yang rusak diterjang banjir.

    "Makanya kami berharap pemerintah pusat dapat berikan bantuan (anggaran) karena perbaikan pasca-banjir ini tidak sedikit," pintanya.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Komentar
    Additional JS