Lima Perubahan Misterius pada Organ Intim Pria yang Sering Diabaikan, Nomor 3 Bisa Jadi Alarm Bahaya! - Viva
Lima Perubahan Misterius pada Organ Intim Pria yang Sering Diabaikan, Nomor 3 Bisa Jadi Alarm Bahaya!
Lifestyle, VIVA – Meski sudah mau memasuki tahun baru 2026, urusan kesehatan organ intim masih saja dianggap tabu untuk dibicarakan. Padahal sebenarnya, kita tidak perlu malu. Sama seperti bagian tubuh lainnya, penis juga bisa memberikan tanda ketika ada sesuatu yang tidak beres.
Kadang perubahan itu muncul saat buang air kecil, kadang terlihat saat berhubungan intim dan sering kali ini adalah cara tubuh memberi sinyal adanya masalah. Menyadarinya lebih awal bisa mencegah kekhawatiran yang lebih besar, bahkan bisa menyelamatkan nyawa.
Konsultan ahli bedah urologi di The Forbury Clinic, Shafi Wardak mengatakan bahwa selain gejala yang jelas seperti nyeri, bengkak, atau keluar cairan, ada juga tanda-tanda halus yang bisa mengarah pada masalah kesehatan tertentu.
Berikut beberapa tanda yang jarang disadari tapi penting untuk diperhatikan seperti dilansir dari laman Uniland
1. Perubahan pola buang air kecil
Perubahan cara Anda buang air kecil bisa menjadi sinyal penting. Frekuensi buang air kecil yang meningkat mungkin menandakan infeksi saluran kemih, terutama jika disertai rasa terbakar. Namun, bisa juga terkait kandung kemih yang terlalu aktif, pembesaran prostat, atau bahkan diabetes.
Aliran urin yang lemah atau tersendat sering berkaitan dengan masalah prostat seperti benign prostatic hyperplasia (BPH) atau, pada beberapa kasus, kanker prostat. Kondisi ini juga bisa terjadi jika saluran kemih menyempit karena cedera atau infeksi.
Warna urin juga penting. Urin gelap biasanya tanda dehidrasi, tapi jika warnanya cokelat tua, bisa jadi itu menunjukkan masalah pada liver. Urin berwarna merah atau merah muda menandakan adanya darah, yang dapat terjadi akibat infeksi, batu ginjal, atau masalah lebih serius seperti kanker kandung kemih atau ginjal.
2. Perubahan pada kulit penis
Kulit penis bisa mencerminkan kondisi kesehatan tertentu, jadi penting memperhatikan perubahan warna, tekstur, atau tampilannya. Ruam biasanya disebabkan infeksi jamur atau reaksi alergi, tetapi jika tidak hilang-hilang, perlu diperiksa lebih lanjut. Benjolan bisa saja papula pearly yang tidak berbahaya, tapi bisa juga tanda kutil kelamin, infeksi virus, atau dalam kasus jarang, kanker.
Lepuhan yang pecah menjadi luka biasanya terkait herpes, sementara luka tanpa rasa sakit bisa mengarah pada sifilis, dan keduanya membutuhkan penanganan medis.
Bercak putih dapat menandakan lichen sclerosus, kondisi yang bisa menyebabkan jaringan parut jika dibiarkan. Kulit yang bersisik, retak, atau sangat kering bisa berhubungan dengan psoriasis atau eksim. Perubahan warna mendadak juga dapat menjadi tanda infeksi atau gangguan kulit lainnya.
3. Lengkungan pada penis
Sedikit lengkungan saat ereksi adalah hal yang normal. Namun jika lengkungannya semakin tajam atau terasa nyeri, itu bisa disebabkan Peyronie’s disease, kondisi ketika jaringan parut terbentuk di dalam penis sehingga menyebabkan kelengkungan berlebihan.
Meskipun tidak selalu berbahaya, kondisinya bisa membuat tidak nyaman dan memengaruhi kepercayaan diri.
Menjaga pola makan seimbang, rutin bergerak, serta menghindari rokok dan minuman beralkohol berlebihan dapat membantu mengurangi gejala sekaligus mendukung kesehatan penis secara keseluruhan.
4. Bau tidak sedap
Bau tak sedap yang menetap di area penis sering kali menandakan ada yang tidak normal. Banyak kasus disebabkan kebersihan yang kurang terjaga, namun bisa juga berkaitan dengan infeksi seperti balanitis.
Mencuci area intim secara rutin dengan sabun lembut dan air bersih sangat penting, ditambah penggunaan celana dalam yang bersih, nyaman, dan berbahan breathable untuk mencegah kelembapan dan pertumbuhan bakteri.
5. Ejakulasi berkurang
Penurunan volume atau kekuatan ejakulasi baik saat sendiri maupun bersama pasangan, bisa menjadi tanda adanya masalah di baliknya.
Volume yang menurun bisa disebabkan proses penuaan, dehidrasi, kadar testosteron rendah, atau adanya sumbatan pada saluran yang membawa sperma. Kondisi kronis seperti diabetes juga dapat berpengaruh.
Sementara itu, kekuatan ejakulasi yang melemah sering terjadi karena melemahnya otot dasar panggul atau faktor usia. Biasanya bisa diperbaiki dengan latihan otot dasar panggul, perubahan gaya hidup, atau bantuan medis.
Jika Anda merasakan adanya perubahan yang mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.