Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Banjir Bencana Featured Lintas Peristiwa Spesial Sumatera

    Minta Banjir Sumatera Berstatus Bencana Nasional, Perantau: Biar Bantuan Lain Masuk - Kompas

    3 min read

     

    Minta Banjir Sumatera Berstatus Bencana Nasional, Perantau: Biar Bantuan Lain Masuk

    Kompas.com, 5 Desember 2025, 17:33 WIB
    Hanifah Salsabila,
    Ambaranie Nadia Kemala Movanita

    Lihat Foto
    Desakan penetapan banjir bandang Sunatera sebagai bencana nasional di depan asrama mahasiswa Aceh, Wisma Foba Jakarta. (dok. Wisma Foba Jakarta).(Hanifah Salsabila)
    Desakan penetapan banjir bandang Sunatera sebagai bencana nasional di depan asrama mahasiswa Aceh, Wisma Foba Jakarta. (dok. Wisma Foba Jakarta).

    JAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa asal Aceh yang berkuliah di Jakarta mendesak Presiden Prabowo Subianto menetapkan banjir bandang di tiga provinsi di Sumatera sebagai bencana nasional.

    Subki, pengurus Asrama Mahasiswa Aceh Foba Jakarta, menyoroti kebutuhan bantuan warga yang terdampak.

    Menurut dia, dengan ditetapkannya bencana nasional, masyarakat dunia berpotensi menaruh perhatian pada korban dan mau mengulurkan tangan memberi bantuan.

    “Kami pengen statusnya dijadikan sebagai status nasional ya sama pemerintah, biar bantuan-bantuan dari negara lain juga masuk. Jadi kita berharap itu dulu,” ujar Subki saat dihubungi melalui panggilan telepon, Jumat (5/12/2025).

    Desakan itu juga ditunjukkan mereka dengan memasang kain bertuliskan “Tetapkan Bencana Nasional” terpasang di luar asrama mereka.

    Selain bantuan bertahan hidup, Subki juga menyoroti pentingnya pemulihan jaringan telekomunikasi di lokasi bencana untuk memudahkan mereka menghubungi keluarga.

    “Soalnya hanya spot-spot tertentu yang bisa aktif kalau mau hubungi keluarga, mau menginformasikan, jadi orang di Aceh itu ke situ dulu,” jelas dia.

    Sementara untuk mereka yang jauh di perantauan, ia berharap agar ada bantuan dapur umum. Sebab, uang mereka kian menipis, sementara keluarga belum bisa memberikan uang lagi usai banjir bandang.

    “Kami meminta Pemerintah Aceh untuk membuat dapur umum lah, minimal ya kepada mahasiswa yang mereka terhambat menerima, uang kuliahnya, uang sehari-harinya dari orang tuanya di Aceh,” kata dia.

    Namun, ia memahami bahwa saat ini Pemerintah Aceh sedang kewalahan menangani warga yang terdampak langsung.

    Untuk itu, mereka menyandarkan harapan pada paguyuban mahasiswa nasional untuk membuatkan mereka dapur umum dari penggalangan dana yang sudah dilakukan selama ini.

    “Kami berharap sih, paling tidak buka dapur umum lah, untuk seminggu ini. Cuma ya masih dalam proses diskusi mungkin ya,” kata dia.

    Syukurnya saat ini ada beberapa pemilik warung makan di Jakarta yang berbaik hati mengizinkan mereka makan tanpa perlu membayar.

    Seperti Waroeng Aceh Bang Ary di Tebet, Jakarta Selatan dan Waroeng Aceh Semeru di Cibubur.

    Hingga kini, mereka hanya mengandalkan warung makan seperti itu, dan bantuan-bantuan dari kakak tingkat.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Baca berikutnya
    Komentar
    Additional JS