Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kasus Lintas Peristiwa Spesial Wedding Organizer

    Pemilik WO Viral Ngaku Tidak Sanggup Fasilitasi Pernikahan Konsumen: Belum Ada Gambaran ke Depan - Tribunnews

    6 min read

     

    Pemilik WO Viral Ngaku Tidak Sanggup Fasilitasi Pernikahan Konsumen: Belum Ada Gambaran ke Depan - Tribunnews.com

    Ringkasan Berita:

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Ayu Puspita, pemilik wedding organizer (WO) diamankan polisi terkait dugaan melakukan penipuan kepada ratusan calon pengantin.

    Saat diperiksa penyidik, Ayu Puspita mengaku kini tak sanggup menyelenggarakan pernikahan kliennya.

    Pengakuan tersebut diurai Ayu Puspita kepada penyidik Polres Metro Jakarta Utara.

    Mulanya penyidik bertanya kepada Ayu Puspita terkait kesanggupannya menyelenggarakan pernikahan calon pengantin yang sudah membayar secara lunas kepada WO miliknya.

    "Ini untuk menjawab konsumen Ibu yang depan Polres itu, Ibu untuk pernikahan 13 Desember 2025 atas nama Lulu, 21 Desember 2025 atas nama Kurniawan, dan 28 Desember 2025 atas nama Ardita, ibu sanggup gak menyelenggarakan?" tanya penyidik.

    "Untuk hari ini saya masih belum bisa Pak," jawab Ayu Puspita dengan suara lemas.

    Penyidik kembali mengulangi pertanyaan.

    Namun Ayu Puspita memberikan jawabannya yang tidak sesuai.

    "Sanggup apa enggak ke depannya?" tegas penyidik.

    "Saya belum ada gambaran pasti ke depannya Pak," kata Ayu Puspita.

    Mendengar jawaban Ayu Puspita, penyidik lalu kembali bertanya namun dengan menaikkan nada bicaranya.

    "Sanggup apa gak sanggup?! Itu jawabannya," tanya penyidik.

    "Untuk saat ini belum sanggup Pak," jawab Ayu Puspita.

    Tawarkan Paket Murah

    Seorang korban, Satrio Yuda mengungkapkan, dirinya tergiur iming-iming bonus 14 gubukan makanan dalam satu paket pernikahan yang dipesannya dari WO Ayu Puspita.

    Satrio mengaku awalnya tertarik dengan paket yang ditawarkan, karena harganya lebih murah dibanding WO lain.

    Selain itu, setiap pembayaran termin disertai bonus tambahan.

    "Kita diiming-imingi bonus-bonus yang lumayan banyak lah gitu. Dari total, jadi kan kita ada pembayaran itu ada tiga termin gitu. Jadi untuk termin pertama itu DP 50 persen, nah terus dari marketingnya itu biasanya WhatsApp," kata Satrio di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (8/12/2025).

    "Untuk kalau mau pembayaran lagi nanti kita dapat beberapa bonus-bonus, jadinya banyak yang tergiur lah. Saya itu bonusnya sekitar 14 gubukan. Jadi kalau mungkin kalau dihitung secara yang lain lagi itu ya, 14 gubukan dengan harga Rp170 juta ya terhitung murah sih," sambungnya lagi.

    Satrio mengungkap, dirinya dan pasangan sudah membayar sekitar Rp147 juta dari total paket Rp 170 juta.

    Menurut Satrio, sejak awal WO tersebut tampak meyakinkan karena aktif mengikuti pameran pernikahan di berbagai tempat.

    Satrio dan pasangannya yang merupakan customer WO Ayu Puspita sedianya menikah pada 24 Januari 2026 di di Depok, Jawa Barat.

    Ia mengaku pertama kali mengetahui adanya masalah dari pihak gedung yang mengabarkan kasus viral WO Ayu Puspita pada akhir pekan kemarin.

    "Pihak gedung ini punya grup sesama venue. Mereka ngasih tahu bahwa WO Ayu Puspita ada masalah, makanan nggak datang pas acara salah satu pasangan," kata dia.

    Dari informasi yang tersebar di grup WhatsApp, disebutkan ada lebih dari 200 pasangan calon pengantin yang menjadi korban, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp16 miliar.

    Satrio juga menceritakan nasib korban lain yang pernikahannya digelar pada 6 Desember 2025.

    Saat itu, pihak catering tidak datang, dekorasi setengah jadi, tamu sudah terlanjur hadir, hingga keluarga mempelai jatuh pingsan karena panik.

    "Kebanyakan catering-nya nggak datang. Ada yang desainnya cuma setengah jadi. Tamu udah datang semua. Akhirnya ada yang pesan nasi padang sama makanan sekitar gedung," ucapnya.

    Saat ini, Satrio bersama para korban lain sudah membentuk grup komunikasi dan tengah melapor resmi ke Polres Metro Jakarta Utara.

    Mereka berharap ada penyelesaian yang jelas dari pihak berwajib.

    "Harapan saya sih semoga uang kami bisa kembali. Kalau nggak bisa kembali, minimal gimana caranya acara kami tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya," kata Satrio.

    dan

    Komentar
    Additional JS