Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana Cara Featured Lintas Peristiwa Spesial Tips & Tricks

    Petaka Datang Tiba-Tiba, 16 Barang Ini Wajib Masuk Tas Siaga Bencana - CNBC Indonesia

    6 min read

     

    Petaka Datang Tiba-Tiba, 16 Barang Ini Wajib Masuk Tas Siaga Bencana

    Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
    Sabtu, 06/12/2025 15:15 WIB

    Foto: Tas siaga bencana. (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)

    Jakarta, CNBC Indonesia - Bencana alam bisa datang tanpa peringatan, mulai dari gempa bumi, banjir, hingga pemadaman listrik berkepanjangan.

    Para pakar keselamatan mengingatkan bahwa setiap keluarga harus memiliki kotak darurat (emergency kit) yang berisi kebutuhan penting untuk bertahan setidaknya 72 jam pertama setelah bencana terjadi.

    Pakar keamanan Sara Harshbarger menegaskan pentingnya kesiapsiagaan yang dilakukan setiap individu.

    "Beberapa barang yang dipilih dengan tepat dapat memberikan ketenangan pikiran dan mempermudah Anda melewati momen sulit," ujarnya, dikutip dari Martha Stewart, Sabtu (6/12/2025).

    Setidaknya ada 16 barang utama yang direkomendasikan ahli keselamatan untuk selalu tersedia di rumah:

    1. Senter

    Senter adalah perlengkapan paling dasar saat listrik padam. CEO Entropy Survival, Jeremy Gocke, mengatakan senter adalah "garis pertahanan pertama" saat rumah gelap gulita. Pilih yang memiliki baterai, tenaga surya, atau engkol tangan.

    2. Baterai Cadangan

    Baterai AA, AAA, dan 9V wajib tersedia. Benda ini menghidupkan senter, radio, hingga alat penting lainnya. Cek secara berkala untuk memastikan tidak berkarat.

    3. Power Bank atau Charger Portabel

    Saat bencana, colokan listrik bisa tak berfungsi. Power bank menjadi penyelamat untuk menjaga komunikasi tetap hidup, terutama untuk akses peta darurat atau menghubungi keluarga.

    4. Makanan Tahan Lama

    Granola bar, kacang-kacangan, buah kering, biskuit, hingga MRE sangat dianjurkan. Cukup untuk bertahan 72 jam tanpa suplai makanan baru.

    5. Air Minum & Tablet/Filter Pemurni Air

    Simpan beberapa galon air di rumah. Jika suplai air terganggu, tablet pemurni atau filter portable sangat penting untuk memastikan air tetap aman dikonsumsi.

    6. Headlamp

    Lebih praktis dari senter karena memberi cahaya tanpa harus dipegang, sehingga kedua tangan bebas untuk aktivitas lain seperti memasak, memperbaiki sesuatu, atau memberikan pertolongan pertama.

    7. Perlengkapan Sanitasi

    Mulai dari tisu toilet, tisu basah, hingga kantong sampah. Ini penting jika plumbing bermasalah, sekaligus bisa menjadi ponco darurat atau alas pelindung.

    8. Selimut Hangat atau Selimut Mylar Darurat

    Selimut mylar ringan, ringkas, dan mampu mempertahankan panas tubuh. Sangat vital saat badai atau suhu turun drastis akibat listrik padam.

    9. Alat Serbaguna (Multitool)

    Pisau serbaguna seperti Swiss Army dapat digunakan untuk memotong, memperbaiki, membuka kemasan, hingga membantu kebutuhan pertolongan pertama.

    10. Peluit atau Alarm Pribadi

    Peluit membantu memanggil bantuan dengan cepat. Alarm pribadi dapat menghalau ancaman atau memberi sinyal ke tim penyelamat.

    11. Dokumen Penting & Kontak Darurat

    Simpan salinan identitas, polis asuransi, kontak keluarga, riwayat medis, hingga resep obat. Laminasi dokumen agar tahan air dan aman saat evakuasi.

    12. Pembuka Kaleng Manual

    Banyak orang menimbun makanan kaleng namun lupa alat untuk membukanya. Pilih pembuka kaleng manual yang tidak membutuhkan baterai.

    13. Radio Baterai atau Radio Engkol

    Saat ponsel atau internet mati, radio menjadi alat penting untuk mengetahui informasi terbaru terkait cuaca, evakuasi, atau bantuan yang tersedia.

    14. Masker N95

    Masker ini melindungi dari debu gempa, asap kebakaran, hingga kontaminan udara berbahaya lainnya. Ringkas dan mudah disimpan di kotak darurat.

    15. Lakban

    Lakban adalah alat "serbaguna" yang bisa menambal tenda, memperbaiki pakaian, menyegel kebocoran, hingga membuat tali darurat.

    16. Uang Tunai Secukupnya

    Simpan uang tunai dalam jumlah kecil. Terlalu banyak bisa menarik risiko pencurian. Uang dibutuhkan jika ATM atau transaksi digital tak berfungsi.


    (dce)
    Komentar
    Additional JS