Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kalibata Kasus Kebakaran Lintas Peristiwa Spesial

    Polisi Taksir Kerugian Pembakaran di Kalibata Capai Rp1,2 Miliar, Warga Masih Trauma - Tribunnews

    5 min read

     

    Polisi Taksir Kerugian Pembakaran di Kalibata Capai Rp1,2 Miliar, Warga Masih Trauma - Tribunnews.com


    Kompas.com/Hanifah Salsabila
    KERUSUHAN KALIBATA - Mobil diduga taksi listrik yang dibakar tak jauh dari TKP pengeroyokan mata elang di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025). 
    Ringkasan Berita:
    • Warung dan rumah warga rusak, polisi sebut kerugian pembakaran Kalibata tembus Rp1,2 miliar.
    • Kericuhan dipicu pengeroyokan dua matel oleh enam oknum polisi Yanma Mabes Polri.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya menaksir total kerugian akibat insiden pembakaran dan perusakan di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, mencapai Rp1,2 miliar.

    Kericuhan terjadi pada Kamis (11/12/2025) malam, menyusul tewasnya dua pria mata elang (matel) yang dikeroyok oleh enam oknum polisi anggota Yanma Polri.

    Kerugian Capai Miliaran Rupiah

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menyampaikan bahwa polisi telah melakukan penghitungan terhadap fasilitas umum dan kendaraan yang rusak buntut insiden tersebut.

    “Secara umum sudah dilakukan estimasi penghitungan lebih kurang hampir Rp1,2 miliar dari total kerugian yang warung, sepeda motor dan mobil serta kaca warga kemarin,” ujar Budi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

    Ia menambahkan, fokus polisi saat ini adalah memastikan warga sekitar kembali merasa aman. Polda Metro Jaya juga tengah berkoordinasi dengan pemerintah terkait kemungkinan revitalisasi dan bantuan bagi korban terdampak.

    “Karena memang ada rasa trauma dari warga sekitar termasuk rumah yang kaca dipecahkan, warung yang dibakar dan ini menjadikan bahwa itu merupakan suatu mata pencarian bagi warga kita,” lanjutnya.

    Polisi Tunggu Laporan Warga

    Meski kerusakan telah terjadi, polisi belum memulai penyelidikan terhadap pelaku pembakaran dan perusakan. Pihak kepolisian masih menunggu laporan resmi dari warga, mengingat sebagian korban masih mengalami trauma.

    “Ini masih kami tunggu karena memang atas kejadian insiden kemarin warga sekitar masih trauma, kami masih menunggu laporan-laporan,” kata Budi.

    “Kalau laporan polisi itu sudah masuk, pasti penyidik Polda Metro akan turun dan akan melakukan proses upaya paksa terhadap pelaku-pelaku pembakaran tersebut,” tegasnya.

    Kronologi

    Kericuhan bermula dari insiden pengeroyokan terhadap dua pria berinisial MET dan NAT, yang ditemukan bersimbah darah tak jauh dari TMP Kalibata pada Kamis sore, 11 Desember 2025.

    Keduanya meninggal dunia akibat dikeroyok oleh enam oknum anggota polisi dari Satuan Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri.

    Keenam anggota tersebut adalah Bripda Irfan Batubara, Bripda Jefry Ceo Agusta, Brigadir Ilham, Bripda Ahmad Marz Zulqadri, Bripda Baginda, dan Bripda Raafi Gafar.

    Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan oleh Divisi Propam Polri.

    Motif pengeroyokan diduga karena salah satu anggota tidak terima motornya diambil paksa oleh korban, yang diketahui sebagai mata elang atau debt collector.

    Aksi Balasan dan Pembakaran

    Beberapa jam setelah insiden pengeroyokan, sekelompok orang tak dikenal melakukan aksi pembakaran terhadap tenda makan milik pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Kalibata.

    Polisi belum dapat menyimpulkan asal-usul kelompok yang melakukan pembakaran tersebut. Dugaan sementara, aksi itu merupakan bentuk balasan atas kematian dua matel.

    Insiden Kalibata menyisakan trauma dan kerugian besar bagi warga. Polisi diminta segera menindaklanjuti laporan warga agar proses hukum berjalan dan ketenangan masyarakat bisa dipulihkan.

    Komentar
    Additional JS