Pecah Telor!, Indonesia Cetak Rekor Kasus Harian Corona Tertinggi Sejak Awal Mula Pandemi Meneror - Zona Jakarta
Zonajakarta.com - Sudah hampir enam bulan lamanya pandemi Corona menghantui Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan adanya kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia pada 2 Maret 2020.
Kini, kabar mengejutkan bikin rakyat Indonesia wajib mawas diri.
Pasalnya, dikutip Zonajakarta.com dari RRI, jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia terus meningkat tajam.
Data terbaru menunjukan, pada hari ini, Kamis (3/9/2020), kasus baru positif Covid-19 di Indonesia bertambah 3.622 kasus.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak kasus pertama Covid-19, diumumkan pada 2 Maret lalu.
Tambahan harian kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia, dalam beberapa hari terakhir menunjukkan tren peningkatan.
3 September 2020, 17:49 WIB
Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatatkan, penambahan sebanyak 2.775 kasus pada Selasa (1/9/2020), kemudian 3.075 pada Rabu (2/3/2020). Jika diakumulasikan dengan tambahan kasus hari ini, dalam tiga hari diawal bulan September, total kasus konfirmasi positif mencapai 9.472.
Sebelumnya, rekor harian kasus positif terjadi pada 29 Agustus lalu, yaitu sebanyak 3.308 kasus. Dalam satu bulan itu, terdapat 66.420 kasus.
Secara akumulatif, positif Covid-19 di Indonesia sampai saat ini mencapai 184.268 kasus.
Berdasarkan data yang diakses dari laman https://covid19.go.id/peta-sebaran pada Kamis (3/9/2020), kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta menyumbang 23.3 persen kasus di Indonesia. Lalu penyumbang terbesar kedua adalah Jawa Timur 19 persen, dan Jawa Tengah 8 persen.
Padahal sebelumnya, dikutip Zonajakarta.com dari Galamedia, Presiden Jokowi mengatakan pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia relatif terkendali dibanding negara lain.
Pernyataan Jokowi ini menanggapi beberapa klaim para epidemiolog yang menjelaskan wabah corona di Indonesia mengkhawatirkan.
Sejumlah epidemiolog menilai pemerintah gagal mengendalikan pandemi Covid-19 di tanah air.

Salah satunya ialah epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman.
3 September 2020, 17:49 WIB

Menurut Dicky tingginya kasus Covid-19 yang terjadi di Tanah Air menjadi bukti bahwa pemerintah gelagapan mengendalikan pandemi Covid-19.
Tentu saja Presiden Jokowi langsung bereaksi terkait adanya pernyataan tersebut.
"Di negara Eropa, kawasan Asia masih terjadi tren peningkatan kasus positif. Kita harus hati-hati. Di negara kita walaupun ada peningkatan di beberapa daerah, tapi kalau dibandingkan negara lain, posisi Indonesia masih relatif terkendali," kata Jokowi saat memberikan arahan pada gubernur dalam rapat terbatas terkait penanganan Covid-19 melalui siaran di akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa 1 September 2020.
Meskipun demikian, Jokowi mengingatkan angka kematian pasien Covid-19 atau case fatality rate di Indonesia lebih tinggi dari rata-rata kematian global.
Di Indonesia, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 4,2 persen pada Agustus 2020. Sementara angka kematian global sebesar 3,36 persen.
"Untuk kasus meninggal ini hati-hati. Case fatality rate di Indonesia meski turun dari 7,83 persen di April menjadi 4,2 persen bulan ini, kita masih punya PR besar untuk menurunkan karena masih lebih tinggi dari case fatality rate global. Ini pekerjaan besar kita," ujarnya.
Jokowi pun meminta jajarannya dan para kepala daerah, mulai dari gubernur, bupati, dan wali kota terus waspada agar tidak kehilangan kendali dalam penanganan penyebaran virus corona.
"Sekali lagi, harus waspadai betul sehingga kita tidak kehilangan kendali penanganan penyebaran covid," katanya.
3 September 2020, 17:49 WIB

Di sisi lain, Jokowi mengklaim angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia berhasil melebihi rata-rata angka dunia. Mantan wali kota Solo itu menyebut, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 per Agustus 2020 mencapai 72,1 persen. Angka ini lebih tinggi dari tingkat kesembuhan rata-rata dunia sebesar 69 persen.

"Alhamdulillah tingkat kesembuhan, case recovery rate meningkat. Pada April lalu 15 persen, kemudian sekarang Agustus 72,1 persen. Jadi ada pergerakan lebih baik, lebih tinggi dari rata-rata dunia yaitu 69 persen," ujarnya.
Selain itu, jumlah kasus aktif atau pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan juga diklaim Jokowi menurun. Dari 77 persen pada April lalu menjadi 23,69 persen pada Agustus 2020.
"Jumlah kasus aktif ini lebih baik dari rata-rata dunia yakni 27 persen," katanya.
Sebelumnya Dicky Budiman pun mengingatkan agar daerah serius dalam menanggulangi pendemi Covid-19 dengan melakukan kebijakan testing, tracing, dan treatment (3T) agar penularan corona bisa dikendalikan.
Lihat postingan ini di Instagram
Komedian Idan Separo Meninggal Dunia, Istri dan Anaknya Setia Dampingi di Sisi Jenazah

Apartemen Gading Greenhill
Jalan Pegangsaan Dua Raya No.97 Kelapa Gading
Jakarta Utara - DKI Jakarta
Tlp : 088888538038
Email : zonajakartadotcom@gmail.com

Using The Concept of Sharing Economy
PT Kolaborasi Mediapreneur Nusantara
Jl. Peta, Ruko Kopo Plaza Blok A No.13
Bandung - Jawa Barat, 40231, Ph. +6222-6002390
Email: prmnnewsroom@pikiran-rakyat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar