Langsung ke konten utama

Alasan Dosen di Surabaya Beri Nilai A ke Mahasiswa yang Ikut Demo Omnibus Law - detik

 

Alasan Dosen di Surabaya Beri Nilai A ke Mahasiswa yang Ikut Demo Omnibus Law - detik

By
 
Hilda Meilisa Rinanda
news.detik.com
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Surabaya -

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Umar Sholahudin berjanji memberikan nilai A pada mahasiswanya yang ikut demo menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law. Kepada detikcom, Umar juga mengaku ikut demo di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.

"Tadi saya masih di kampus tapi teman-teman mahasiswa sudah di TKP, teknisnya saya suruh mahasiswa untuk kirim foto dan video bersama teman-teman saat aksi, sebagai bukti materil bahwa ada di TKP. Tapi tanggung jawab saya, saya sekaligus memantau ke TKP di Grahadi," kata Umar saat dihubungi detikcom di Surabaya, Kamis (8/10/2020).

Umar mengatakan, tugas kepada mahasiswa ini diberikannya bukan tanpa alasan. Dia menyebut ada sejumlah hal yang penting sebagai bahan praktik mahasiswa di lapangan.

"Saya ingin motivasi mahasiswa agar memiliki sensitivitas daya kritis, kritik-kritik terhadap persoalan masyarakat terutama UU Cilaka ini," ungkap Umar.

Namun, mahasiswa yang mengikuti demo tak serta merta mendapatkan nilai A. Umar menyebut ada teknis yang wajib dilakukan mahasiswa seperti mengikuti mata kuliah reguler, hingga ikut UTS dan UAS.

"Teknis nilai itu memotivasi mahasiswa, namun kuliah reguler itu tetap, UTS dan UAS tetap. Itu sebagai sarana laboratorium politik bagi mahasiswa, agar ia setidaknya menerapkan apa yang sudah saya sampaikan atau yang didiskusikan dalam forum kuliah," papar Umar.

"Kalau selama ini kan kuliahnya masih daring. Sehingga saya memotivasi mereka ikut berpartisipasi dalam menolak undang-undang celaka ini karena banyak yang ada dalam undang-undang ini," lanjutnya.

Umar menambahkan dalam demonstrasi ini ada banyak pelajaran yang bisa dipetik mahasiswa. Selain memupuk solidaritas, Umar menyebut keterlibatan mahasiswa ini sebagai tanggung jawab moral untuk menyuarakan pendapat dan membela kaum yang lemah.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya