Bersepeda 15 Km dan Daftar Manual karena Tak Punya HP, Perjuangan Seorang Lansia Ikut Vaksinasi Massal
By
Eka Alisa Putri
google.com
3 min
PIKIRAN RAKYAT – Program vaksinasi Covid-19 masih terus digenjot Pemerintah Indonesia di berbagai daerah.
Dimulai pada 13 Januari 2021, vaksinasi Covid-19 pertama dengan menggunakan Sinovac diterima oleh Presiden Jokowi di Istana negara.
Sampai Rabu, 28 Juli 2021, jumlah masyarakat Indonesia yang telah divaksin mencapai 46.053.004 orang untuk dosis pertama, dan 19.354.329 untuk dosis kedua.
Sementara untuk sasaran vaksinasi, Indonesia menargetkan sebanyak 208.265.720 penduduknya divaksin guna membentuk kekebalan komunal untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Berbagai cerita pun turut mewarnai pelaksanaan program vaksinasi nasional Covid-19 di Tanah Air.
Salah satunya, cerita dari seorang pria lansia di Makassar yang rela mengayuh sepeda sepanjang 15 km untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Cerita tersebut dibagikan Dokter spesialis bedah ortopedi, dr. Helmiyadi Kuswardhana dalam unggahan di akun media sosial pribadinya, Rabu, 28 Juli 2021.
Dalam video berdurasi 1 menit 3 detik itu, tampak seorang pria paruh baya berdiri terpisah dari antrean peserta vaksinasi massal Covid-19 yang digelar IDI Makassar bersama Kalla Group.
"Pada saat kami melakukan vaksinasi massal Covid-19, tampak seorang bapak tua ingin mendekat tapi ragu," ujar dr. Helmiyadi Kuswardhana, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun TikTok @dr.helmiyadi_spot, Kamis, 29 Juli 2021.
Pihak penyelenggara vaksinasi pun akhirnya menghampiri pria yang tidak diketahui namanya tersebut, ternyata dia tidak ingin melakukan vaksinasi tapi tidak bisa melakukan pendaftaran secara daring.
"Setelah kami hampiri, ternyata beliau tidak bisa mendaftar online karena tidak memiliki ponsel. Kami pun membantu beliau dengan senang hati," ucap dr. Helmiyadi Kuswardhana.
Setelah itu, pria tersebut diarahkan oleh petugas untuk melakukan pendaftaran dan melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Pada saat melakukan pendaftaran, baru diketahui bahwa pria tersebut berangkat dengan menggunakan sepeda sejauh 15 kilometer.
"Beliau bercerita sudah datang sedari pagi dengan mengayuh sepeda sejauh 15 kilometer, sehingga kedua kakinya terasa pegal dan kelelahan," kata dr. Helmiyadi Kuswardhana.
Dia menambahkan bahwa pria tersebut sebenarnya ingin menjalani vaksinasi Covid-19, hanya saja kerap ditakut-takuti orang-orang di sekitarnya.
"Dari dulu beliau ingin vaksin, tapi selalu ditakut-takuti oleh orang di sekitarnya. Tapi beliau yakin pandemi dapat segera berakhir, salah satunya dengan vaksinasi," tutur dr. Helmiyadi Kuswardhana.
Dia pun berharap perjuangan pria paruh baya tersebut untuk mendapatkan vaksinasi bisa menginspirasi masyarakat lainnya.
"Sehat selalu Pak, semoga menginspirasi yang belum vaksin. Semoga pandemi lekas berakhir," kata dr. Helmiyadi Kuswardhana.***
By
Eka Alisa Putri
google.com
3 min
PIKIRAN RAKYAT – Program vaksinasi Covid-19 masih terus digenjot Pemerintah Indonesia di berbagai daerah.
Dimulai pada 13 Januari 2021, vaksinasi Covid-19 pertama dengan menggunakan Sinovac diterima oleh Presiden Jokowi di Istana negara.
Sampai Rabu, 28 Juli 2021, jumlah masyarakat Indonesia yang telah divaksin mencapai 46.053.004 orang untuk dosis pertama, dan 19.354.329 untuk dosis kedua.
Sementara untuk sasaran vaksinasi, Indonesia menargetkan sebanyak 208.265.720 penduduknya divaksin guna membentuk kekebalan komunal untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Berbagai cerita pun turut mewarnai pelaksanaan program vaksinasi nasional Covid-19 di Tanah Air.
Salah satunya, cerita dari seorang pria lansia di Makassar yang rela mengayuh sepeda sepanjang 15 km untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Cerita tersebut dibagikan Dokter spesialis bedah ortopedi, dr. Helmiyadi Kuswardhana dalam unggahan di akun media sosial pribadinya, Rabu, 28 Juli 2021.
Dalam video berdurasi 1 menit 3 detik itu, tampak seorang pria paruh baya berdiri terpisah dari antrean peserta vaksinasi massal Covid-19 yang digelar IDI Makassar bersama Kalla Group.
"Pada saat kami melakukan vaksinasi massal Covid-19, tampak seorang bapak tua ingin mendekat tapi ragu," ujar dr. Helmiyadi Kuswardhana, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun TikTok @dr.helmiyadi_spot, Kamis, 29 Juli 2021.
Pihak penyelenggara vaksinasi pun akhirnya menghampiri pria yang tidak diketahui namanya tersebut, ternyata dia tidak ingin melakukan vaksinasi tapi tidak bisa melakukan pendaftaran secara daring.
"Setelah kami hampiri, ternyata beliau tidak bisa mendaftar online karena tidak memiliki ponsel. Kami pun membantu beliau dengan senang hati," ucap dr. Helmiyadi Kuswardhana.
Setelah itu, pria tersebut diarahkan oleh petugas untuk melakukan pendaftaran dan melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Pada saat melakukan pendaftaran, baru diketahui bahwa pria tersebut berangkat dengan menggunakan sepeda sejauh 15 kilometer.
"Beliau bercerita sudah datang sedari pagi dengan mengayuh sepeda sejauh 15 kilometer, sehingga kedua kakinya terasa pegal dan kelelahan," kata dr. Helmiyadi Kuswardhana.
Dia menambahkan bahwa pria tersebut sebenarnya ingin menjalani vaksinasi Covid-19, hanya saja kerap ditakut-takuti orang-orang di sekitarnya.
"Dari dulu beliau ingin vaksin, tapi selalu ditakut-takuti oleh orang di sekitarnya. Tapi beliau yakin pandemi dapat segera berakhir, salah satunya dengan vaksinasi," tutur dr. Helmiyadi Kuswardhana.
Dia pun berharap perjuangan pria paruh baya tersebut untuk mendapatkan vaksinasi bisa menginspirasi masyarakat lainnya.
"Sehat selalu Pak, semoga menginspirasi yang belum vaksin. Semoga pandemi lekas berakhir," kata dr. Helmiyadi Kuswardhana.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar