Siapkan Pasokan Darah dan Medis, Rusia Segera Serang Ukraina? - tempo
Siapkan Pasokan Darah dan Medis, Rusia Segera Serang Ukraina?
Tempo.co
Yudono Yanuar

TEMPO.CO, Jakarta - Pengerahan pasukan militer Rusia di dekat Ukraina diperluas dengan pasokan darah dan bahan medis lainnya yang akan memungkinkan perawatan korban di lapangan, demikian dikatakan tiga pejabat Amerika Serikat kepada Reuters dalam kesempatan terpisah.
Menurut mereka, ini menunjukkan kesiapan militer Moskow.
Sumber Reuters, yang merupakan mantan pejabat dan pejabat saat ini, mengatakan indikator konkret - seperti pasokan darah - sangat penting dalam menentukan apakah Moskow akan siap untuk melakukan invasi, jika Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkannya.
Pengungkapan suplai darah oleh pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, menjadi peringatan bagi AS dan NATO bahwa Rusia dapat melakukan invasi baru ke Ukraina karena negara itu mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasannya.
Peringatan ini termasuk prediksi Presiden Joe Biden bahwa serangan Rusia mungkin terjadi dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pun mengingatkan bahwa Rusia dapat meluncurkan serangan baru ke Ukraina dalam "pemberitahuan yang sangat singkat."
Pentagon sebelumnya mengakui adanya "dukungan medis" sebagai bagian dari kesiapan Rusia. Tetapi pengungkapan suplai darah menambahkan tingkat detail yang menurut para ahli sangat penting untuk menentukan kesiapan militer Rusia.
"Itu tidak menjamin bahwa akan ada serangan lain, tetapi Anda tidak akan melakukan serangan lain kecuali Anda memilikinya," kata Ben Hodges, pensiunan letnan jenderal AS yang sekarang menjadi peneliti Pusat Analisis Kebijakan Eropa.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar tertulis.
Juru bicara Gedung Putih belum memberikan tanggapan soal pergerakan pasokan darah Rusia, tetapi mencatat berulang kali tentang kesiapan militer Rusia.
Pentagon menolak untuk membahas penilaian intelijen.
Tiga pejabat AS yang berbicara tentang suplai darah menolak untuk mengatakan secara spesifik kapan Amerika Serikat mendeteksi pergerakan mereka ke formasi dekat Ukraina. Namun, dua dari mereka mengatakan itu dalam beberapa minggu terakhir.
Berikutnya: Rusia punya senjata pamungkas yakni pasokan gas
<!--more-->
Pejabat Rusia telah berulang kali membantah berencana untuk menyerang. Namun Moskow mengatakan pihaknya merasa terancam oleh hubungan Kyiv dengan Barat.
Delapan tahun lalu Rusia merebut Krimea dan mendukung pasukan separatis yang menguasai sebagian besar wilayah timur Ukraina.
Tuntutan keamanan Rusia, yang diajukan pada bulan Desember, termasuk diakhirinya perluasan NATO lebih lanjut, melarang Ukraina bergabung dan menarik kembali pasukan aliansi dan persenjataan dari negara-negara Eropa timur yang bergabung setelah Perang Dingin.
Putin mengatakan pada hari Jumat bahwa Amerika Serikat dan NATO tidak membahas tuntutan keamanan utama Rusia dalam kebuntuan mereka atas Ukraina tetapi Moskow siap untuk terus berunding.
Biden mengatakan dia tidak akan mengirim pasukan AS atau sekutu untuk memerangi Rusia di Ukraina tetapi mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam panggilan telepon pada hari Kamis bahwa Washington dan sekutunya siap menanggapi dengan tegas jika Rusia menyerang bekas negara Soviet itu, kata Gedung Putih.
Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan Rusia akan menghadapi sanksi ekonomi yang berat jika menyerang Ukraina.
Negara-negara Barat telah berulang kali memberlakukan sanksi ekonomi sejak pasukan Rusia merebut dan mencaplok semenanjung Krimea milik Ukraina pada tahun 2014.
Tetapi langkah-langkah seperti itu tidak banyak berdampak pada kebijakan Rusia, dengan Moskow, pemasok energi utama Eropa, menghitung bahwa Barat akan menghentikan langkah-langkah yang cukup serius jika mengganggu pasokan gas.