Langsung ke konten utama

9 WNI yang Terjebak di Chernihiv Ukraina Sudah Dievakuasi ke Polandia - Tempo

 www.msn.com

9 WNI yang Terjebak di Chernihiv Ukraina Sudah Dievakuasi ke Polandia

Tempo.co 1 jam lalu
3-4 minutes
foto © Copyright (c) 2016 TEMPO.CO foto

TEMPO.COJakarta - Sebanyak sembilan WNI yang terjebak di Chernihiv, Ukraina, pada Kamis, 17 Maret 2022 waktu setempat, sudah bisa dievakuasi keluar dari sana. Chernihiv adalah Kota yang terletak di wilayah utara Ukraina.

Proses pemindahan itu, diawali dengan menjemput rombongan 9 WNI dari Chernihiv ke Ibu Kota Kyiv pada Kamis pagi, 17 Maret 2022. Dari Kyiv, sembilan WNI itu melakukan perjalanan pada Kamis malam, ke tempat yang lebih aman di Lviv.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, pada Jum'at, 18 Maret 2022 menjelaskan, tim evakuasi dan sembilan WNI tersebut saat ini sudah melewati perbatasan Polandia menuju Kedutaan Besar RI di Warsawa.

"Seluruh WNI akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum kembali menuju Indonesia, yang rencananya akan dilakukan pada 20 Maret menggunakan pesawat komersial," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Jumat, 18 Maret 2022.

Dengan kedatangan sembilan WNI yang dievakuasi dari Chernihiv ini, maka total ada 11 WNI yang sekarang berada di Polandia. Dua WNI sebelumnya yang sudah tiba di Polandia, belum bisa dipulangkan ke tanah air karena masih positif Covid-19.

Total dari 165 WNI yang ada di Ukraina, 133 telah dievakuasi dan 32 memilih bertahan. Mayoritas yang bertahan adalah mereka yang menikah dengan warga Ukraina dan staff dari KBRI Kyiv.

Upaya evakuasi WNI beberapa kali harus tertunda karena terjadi pertempuran di jalur evakuasi. Judha mengatakan saat jumpa pers Kamis lalu, 17 Maret 2022, serangan yang terjadi di Chernihiv telah mengganggu layanan umum, seperti air, listrik, gas, dan jaringan komunikasi.

Chernihiv merupakan kota yang menjadi salah satu medan pertempuran invasi Rusia ke Ukraina. Wali Kota Chernihiv, Vladyslav Atroshenko, pada Kamis pekan lalu, menyebut wilayahnya telah dikepung pasukan Rusia. Infrastruktur penting kota untuk 300 ribu penduduknya dengan cepat hancur karena dibombardir berulang kali.

Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia di kawasan.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Hong Kong Naik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Microsoft dan mitra dapat memperoleh kompensasi jika Anda membeli sesuatu melalui link yang direkomendasikan di halaman ini.

Baca Juga

Komentar