Pertempuran Pecah di Mariupol, Ukraina Lawan Rusia dan Separatis - CNN Indonesia

 www.cnnindonesia.com

Pertempuran Pecah di Mariupol, Ukraina Lawan Rusia dan Separatis

CNN Indonesia
3-3 minutes
Jumat, 18 Mar 2022 16:42 WIB

Pertempuran antara tentara Rusia dan Ukraina pecah di Mariupol, Jumat (18/3). Dalam pertempuran ini, pasukan Negeri Beruang Merah dibantu separatis pro-Rusia. (Reuters/Carlos Barria)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pertempuran antara tentara Rusia dan Ukraina pecah di Mariupol, Jumat (18/3). Dalam pertempuran ini, pasukan Negeri Beruang Merah bekerja sama dengan kelompok separatis pro-Rusia.

"Di Mariupol, unit-unit Republik Rakyat Donestk dengan dukungan angkatan bersenjata Rusia mengepung dan memerangi kaum nasionalis [pasukan Ukraina] di pusat kota," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip AFP.

Memasuki pekan ketiga invasi Rusia di Ukraina, pertempuran dan ledakan masih terus terjadi.


Di hari yang sama, ledakan besar juga terdengar di utara Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Menurut saksi mata, asap juga terlihat di sekitar lokasi tersebut.

Selain di dekat Kyiv, ledakan terjadi di Lviv. Menurut Wali Kota Lviv, Andriy Sadovyi, rudal Rusia menghantam area dekat Bandara Internasional Danylo Halytskyi di kota barat Ukraina tersebut.

"Rudal menghantam daerah di dekat bandara Lviv. Saya belum bisa mengetahui lokasi pastinya saat ini, tapi jelas bukan bandara," kata Sadovyi, sebagaimana dikutip CNN.

Imbas serangan itu, jendela-jendela di bangunan salah satu perusahaan transportasi motor rusak.

Sadovyi mengonfirmasi kabar ini setelah sejumlah ledakan dilaporkan terdengar di dekat bandara Lviv sekitar pukul 6.30 waktu setempat. Asap juga membumbung dari arah bandara itu.

Belakangan ini, Rusia memborbardir Lviv, padahal di awal invasi, kota ini menjadi salah satu wilayah yang tergolong aman karena berada di barat, sementara pasukan Moskow menyerang dari arah timur.

Situasi krisis di Ukraina makin panas, mengingat Lviv berbatasan langsung dengan Polandia, salah satu negara anggota NATO.

Selama ini, NATO menghindari konflik langsung dengan Rusia lantaran khawatir krisis akan melebar. Sejumlah pihak mengatakan Perang Dunia III tak bisa dihindari jika blok ini kontak senjata langsung dengan Rusia.

(isa/has)

Baca Juga

Komentar

Posting Komentar