Bukan Anggota AUKUS, Sekutu Indonesia Berkesempatan Bangun Kapal Selam Nuklir: China Kebakaran Jenggot! - Zona Jakarta

 

Bukan Anggota AUKUS, Sekutu Indonesia Berkesempatan Bangun Kapal Selam Nuklir: China Kebakaran Jenggot!

By Galuh Chandra
zonajakarta.pikiran-rakyat.com
4 min
Ngeyel Saat Kapal Selam Nuklir Negaranya Dipergoki Indonesia di Selat Malaka, Media China: Itu Jauh dari Natuna /Sina.com.cn
Ngeyel Saat Kapal Selam Nuklir Negaranya Dipergoki Indonesia di Selat Malaka, Media China: Itu Jauh dari Natuna /Sina.com.cn

ZONAJAKARTA.com – Berbicara soal kapal selam nuklir maka alutsista ini cukup berkualitas tinggi.

Tak hanya berkualitas tinggi, tetapi kapal selam nuklir juga memberikan efek deteren yang menakutkan.

Terutama soal daya laju kapal selam nuklir yang diketahui cukup senyap dan bisa terbilang siluman.

Dikutip dari news.usni.org, selain daya laju dan gerak yang senyap (siluman) dari kapal selam nuklir ada kelebihan lainya.

Kelebihan lainnya adalah soal ketahanan menyelam kapal selam nuklir yang sangat lama.

Diinformasikan kekuatan menyelam kapal selam nuklir ternyata tergantung dari persediaan logistik makanan dan minuman kru.

Dari kelebihan kapal selam nuklir ini maka jelas saja banyak negara yang mau mempunyai alutsista ini.

Salah satunya adalah Australia yang diketahui mau membuat kapal selam nuklir.

Diinformasikan terbaru jika kapal selam nuklir Australia masih mempertimbagkan desain dari AS dan Inggris.

Dikutip Zonajakarta dari aspistrategist.org.au, jika nantinya desain kapal selam nuklir sudah deal maka pembuatan akan dilakukan di Australia.

Dengan pembangunan kapal selam nuklir di Australia maka proyek tersebut akan diawasi oleh Inggris dan AS.

Dan diperkirakan jika kapal selam nuklir Australia akan selesai pada beberapa tahun kedepan.

Ada dugaan jika kapal selam nuklir Australia nantinya akan siap pada tahun 2030 mendatang.

Dari informasi tersebut maka jelas saja jika kapal selam nuklir Australia bakal menjadi sosok yang disegani di kawasan.

Tetapi ada informasi terbaru soal rencana kapal selam nuklir sekutu Indonesia.

Melansir dari navalnews.com, ada pembahasan jika kerjasama AS dan Korea Selatan dalam teknologi nuklir.

Dan bisa jadi tanda positif untuk K-SSN (kapal selam nuklir Korsel).

Terlebih lagi ada informasi jika kapal selam nuklir Korsel diketahui bakal ada sangkut pautnya dengan reaktor nuklir jenis SMR.

SMR sendiri adalah reaktor nuklir yang memiliki kapasitas pembangkit listrik.

Maksimum reaktor kapal selam nuklir ini kurang dari 300 megawatt. 

Reaktor jenis ini telah digunakan pada kapal selam nuklir selama beberapa dekade.

Meskipun studi yang lebih baru berfokus pada pemanfaatannya untuk tujuan sipil. 

Para ahli mengatakan bahwa mengamankan teknologi reaktor SMR merupakan langkah penting.

Terutama dalam memperoleh kapal selam nuklir kedepannya.

“Kemungkinan Korea Selatan mengembangkan kapal selam nuklir lebih dari sekedar spekulasi,” jelas navalnews.com

Sebuah pengarahan teknis mengenai potensi akuisisi kapal selam nuklir negara baru-baru ini berlangsung. 

Diketahui jika pertemuan tersebut dikatakan telah dihadiri oleh pejabat dari Korsel.

Mulai dari Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan, AL Korsel, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering.

Dan sebuah perusahaan asing besar dengan keahlian dalam kapal selam nuklir

Ada dugaan jika nantinya Korsel akan berkesempatan dalam membuat kapal selam nuklir kedepannya.

Jika memang benar AL Korsel membuat kapal selam nuklir maka Jepang akan kalah.

Pasalnya kapal selam Jepang saat ini belum ada yang berlabel kapal selam nuklir.

Tak hanya Jepang saja, tetapi China bisa kebakaran jenggot dengan dugaan kapal selam nuklir AL Korsel.

Ditambah lagi jika kapal selam nuklir Korsel tersebut bakal tercanggih di kawasan Asia Timur nantinya

Serta kemungkinan besar bahwa kapal selam nuklir Korsel tersebut bakal berjenis SSN.

Yang artinya kapal selam nuklir Korsel mempunyai peran kelas serang.

Terlepas dari itu jika Korsel sendiri bukanlah negara anggota AUKUS, tetapi berkesempatan bakal bangaun kapal selam nuklir.

Baca Juga

Komentar