Bea Cukai Tahan Kontainer Senjata Militer Amerika Serikat, Andika Perkasa: Ada Kesalahan Komunikasi
Febriyan
Minggu, 24 Juli 2022 16:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengakui ada kesalahan komunikasi terkait penahanan senjata oleh Bea Cukai di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung pada Jumat kemarin. Senjata tersebut, menurut Andika, milik militer Amerika Serikat yang akan akan digunakan untuk latihan bersama Garuda Shield dengan TNI.
"Yang kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung adalah miss, tapi bukan sesuatu yang jadi ilegal, itu yang kami klarifikasi," kata Andika di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu, 24 Juli 2022.
Sebelumnya Bea Cukai Pelabuhan Panjang, Lampung, dikabarkan menyegel 1 kontainer berisi senjata yang tak dilengkapi dokumen impor. Kontainer itu disebut dimasukkan oleh PT JT Square.
Andika menyatakan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan Security Clearance terkait kontainer tersebut. Hal itu, menurut dia, merupakan kewenangannya terhadap personil, material, hingga penerbangan dari militer asing. Ini serupa kewenangan lain yg dimiliki Kementerian Luar Negeri dengan Diplomatic Clearance dan Kementerian Perhubungan dengan Flight Clearance.
Dia menjelaskan akan mengeluarkan Security Clearance ketika perwakilan militer negara asing di Indonesia mengirim surat nota diplomatik ke Panglima TNI untuk melaporkan sekaligus mengisi formulir bersama Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT). Mekanisme ini sudah lama berlangsung.
Untuk kejadian di Lampung, kata Andika, terjadi kesalahan komunikasi antara perwakilan negara asing yang membuat surat dengan satuan yang bertugas untuk memproses permohonan itu. Padahal, kata dia, latihan gabungan ini sudah direncakan sejak tahun lalu.
Andika pun menyatakan telah mengkonfirmasi ke perwakilan militer Amerika Serikat bahwa perangkat tersebut benar material yang ingin mereka bawa dalam latihan Garuda Shield sehingga dia telah mengeluarkan surat persetujuan.
Bahkan untuk pengiriman material yang tak terjadwal pun, kata Andika, tetap bisa diizinkan masuk ke Indonesia asal sudah diverifikasi.
"Jadi proses kemarin itu miss di bawah, segera kami konfirmasi ke perwakilan militer Amerika Serikat di kantor atase pertahanan, khususnya Office of Defense Cooperation, ya sudah clear," kata dia.
Andika pun memastikan semua senjata yang ditahan tersebut dipakai untuk latihan gabungan. Total ada 11 helikopter yang terdiri dari 4 jenis Apache dan 7 Blackhawk, 4 satuan penembakan untuk artileri medan rocket system, dan 3 satuan tembakan untuk artileri medan canon system kaliber 105.
Lalu ada juga 41 kendaraan darat, alat berat hingga truk. Di luar itu, masih ada material yang belum masuk daftar permintaan Security Clearance yaitu 618 senjata perseorangan. "Sedangkan personil Amerika Serikat yang akan terlibat 1.125," kata Andika.
Penahanan kontainer senjata di Lampung itu bertepatan dengan kedatangan Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat Mark A. Milley ke Indonesia. Ini adalah kedatangan Milley sebagai pemimpin tertinggi militer Amerika Serikat setelah 14 tahun tidak melaksanakan kunjungan kerja ke Indonesia.
"Kedatangan US Chaiman of The Joint Chief of Staff General Mark A. Milley bertujuan untuk menjalin kerja sama militer antara Amerika Serikat dan Indonesia," demikian keterangan tertulis TNI, Minggu, 24 Juli 2022.
Milley tiba di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur pukul 14.09 WIB. Milley yang datang ditemani oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim langsung disebut Andika di depan Gedung Soedirman, Mabes TNI. Sebelum menyambut Milley, Andika pun memberikan keterangan soal kejadian di Lampung tersebut.
Wakil General Manager Bidang Humas Pelindo 2 Panjang, Frans Rahardian, di lokasi berbeda menegaskan bahwa senjata yang berada di dalam kontainer itu memang tidak tercantum dalam manifest kapal yang mengangkutnya.
"Jadi kontainer berisikan senjata tersebut bukan barang selundupan, melainkan barang yang tidak masuk dalam manifest kapal seperti penumpang, barang bawaan, peralatan dan lain-lainnya," kata dia
Menurut dia, apabila senjata-senjata tersebut tidak ada manifestnya maka terdapat sejumlah kemungkinan seperti melakukan administrasi ulang atau dipulangkan ke negara asalnya.
"Jadi saya tekankan senjata-senjata ini bukan barang selundupan hanya tidak ada manifestnya saja. Saat ini barang-barang sedang di urus oleh pihak TNI AD. Terkait hasilnya bagaimana kami juga masih menunggu dari Korem," kata dia.
TNI akan menggelar latihan gabungan bersama Garuda Shield 2022 di Kepulauan Natuna pada 1 hingga 14 Agustus 2022. Latihan gabungan ini disebut akan diikuti oleh militer dari 14 negara sahabat. Selain Amerika Serikat, latihan ini juga akan diikuti personil militer dari Inggris, Kanada, Australia, Jepang hingga Singapura dan Malaysia.
Seseorang di Illinois berhasil mendapatkan hadian undian sebesar 1,337 miliar dolar AS atau Rp19,8 triliun.
Kentucky Banjir Sebabkan 15 Orang Tewas, Kasino Las Vegas Terendam
1 hari lalu

Banjir besar melanda kota Kentucky, Amerika Serikat, mengakibatkan 15 orang tewas dan dikhawatirkan akan jatuh korban lebih banyak lagi.
Xi Jinping Minta Joe Biden Jangan Main Api soal Taiwan
1 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping memperingatkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden agar tidak memprovokasi Beijing soal Taiwan.
Rusia Dukung China soal Taiwan
1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan bahwa Moskow mendukung kebijakan "Satu China" mengenai masalah Taiwan.
Amerika Serikat Tambah Kapasitas Pengujian Cacar Monyet
2 hari lalu

Kasus cacar monyet di Amerika Serikat mengalami kenaikan sehingga kapasitas tes pun ditambah.
Top 3 Dunia: Amerika Serikat Punya Partai Baru, Anggota DPR Malaysia Dihukum
2 hari lalu

Berita Top 3 Dunia Kamis 28 Juli 2022 diawali oleh kabar pendirian partai baru di Amerika Serikat.
Keluarga Sebut Kopda Muslimin Terakhir Pulang Lebaran Lalu
2 hari lalu

Sepupu Kopda Muslimin menyatakan tak tahu jika Kopda Muslimin berada di kediaman orang tuanya.
Jacqueline Onnasis, Istri Presiden AS John F Kennedy: Jejak Ibu Negara yang Pernah Jadi Jurnalis
2 hari lalu

Jacqueline bertemu John F Kennedy atau JFK, pahlawan perang muda dan anggota kongres dari Massachusetts, pada tahun 1952, ketika dia mewawancarainya.
Senat Amerika Serikat Loloskan RUU Subsidi untuk Pabrik Semikonduktor
3 hari lalu

Agar bisa bersaing baik dengan Cina, Senat Amerika Serikat meloloskan RUU untuk memberikan pendanaan pada pabrik semikonduktor.
Otoritas Kesehatan Amerika Serikat Minta Kasus Cacar Monyet Dicatat secara Nasional
3 hari lalu

CDC meminta agar negara bagian melaporkan temuan kasus cacar monyet ke pemerintah federal meski pun itu baru dugaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar