Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Featured

    Inflasi AS Melonjak 9,1 Persen Bisa Berdampak ke Indonesia, Sinyal BI Naikkan Suku Bunga - Kompas

    2 min read

     

    Inflasi AS Melonjak 9,1 Persen Bisa Berdampak ke Indonesia, Sinyal BI Naikkan Suku Bunga

    Kompas.com, 14 Juli 2022, 13:18 WIB

    • Lihat Foto
    Ilustrasi

    JAKARTA, KOMPAS.com – Inflasi Amerika Serikat (AS) melonjak 9,1 persen di bulan Juni 2022. Hal ini dinilai juga akan berdampak ke Indonesia, jika Bank Indonesia tidak segera menaikkan suku bunganya.

    Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, untuk menekan dampak inflasi AS di Indonesia, Bank Indonesia perlu menaikkan suku bungan 25 hingga 50 basis poin.

    “Bank Indonesia perlu menaikkan suku bunga. Harusnya naik minimun 25 - 50 bps di rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Juli ini, untuk mengantisipasi dampak inflasi AS,” kata Bhima kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

    Dollar AS menguat sebagai safe haven bisa lemahkan rupiah

    Bhima mengatakan, terdapat dua jalur transmisi sebagai dampak inflasi AS di Indonesia. Pertama, dari jalur moneter yang mana dengan kenaikan inflasi AS maka kurs dollar AS akan menguat terhadap mata uang lainnya.

    “Dollar AS yang semakin menguat sebagai safe haven atau aset aman, bisa melemahkan nilai tukar rupiah,” jelas dia.

    Menurut dia, inflasi yang tinggi di AS akan mendorong bank central AS juga akan lebih agresif dalam menaikkan tingkat suku bunganya. Hal ini dinilai bisa menekan perusahaan dan juga konsumen di Indonesia yang harus membayar bunga pinjaman yang lebih mahal.

    “Suku bunga yang meningkat ini bisa dibarengi dengan tekanan pada perusahaan maupun konsumen di Indonesia, yang harus membayar pinjaman lebih mahal bunganya,” jelas dia.

    Komentar
    Additional JS