3 Cara Mencegah Ibu Hamil Tularkan Hepatitis ke Bayi di Kandungan
Hepatitis adalah penyakit yang hati pada manusia melalui virus, penyakit ini perlu diwaspadai karena dapat menular melalui proses persalinan. Berikut ini adalah cara tentang mencegah ibu hamil yang terjangkit hepatitis menularkan ke anaknya di kandungan.
Bayi di dalam kandungan yang tertular hepatitis dari ibunya akan sangat berbahaya. Selain itu hepatitis juga menjadi penyebab kematian wanita di dunia, di antaranya wanita hamil.
Penyakit hepatitis ini dapat tertular sebelum dan sesudah persalinan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, ada 7,1 persen atau sekitar 18 juta masyarakat Indonesia yang terjangkit hepatitis B dan sangat beresiko terkena kanker hati. Pada tahun 2022, sekitar 50.744 ibu hamil terjangkit hepatitis B.
Menurut Jurnal Fakultas Kedokteran mengenai Pengaruh Hepatitis terhadap Kehamilan mengatakan bahwa hepatitis B tidak akan berpengaruh pada janinnya, tetapi akan terjangkit pada saat persalinan maupun kontak langsung atau melalui asi.
Bayi yang lahir karena tertular hepatitis pada ibu akan berdampak pada berat badan, bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2.500 gram akan lebih beresiko dengan kematian, selain itu akan mengalami gangguan mental dan fisik pada tumbuh kembangnya.
Bagaimana Cara Pencegahannya?
Resiko pada hepatitis B dapat di cegah dari awal kehamilan seperti:
- Melakukan pemeriksaan HIV dan Sifilis
- Melakukan imunisasi Hepatitis B tiga dosis pada bayi, dan melakukan pemberian HB0 kurang dari 24 jam untuk mengurangi transmisi dari ibu ke bayi.
- Pemberian HBIg pada bayi lahir dari ibu reaktif HBsAg, dan pemberian Tenofovir pada ibu hamil dengan viral loss tinggi.
Sama halnya seperti hepatitis B, hepatitis C juga perlu diwaspadai pada ibu hamil. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis Herlyn Agnes, peserta magang Kampus Merdeka bersertifikat di detikcom.
Simak Video "Kemenkes Sebut Ada 91 Kasus Kumulatif Dugaan Hepatitis Akut di RI"
(astj/astj)
Komentar
Posting Komentar