Sahroni Sepakat Kapolri Evaluasi Praktik Uji SIM: Tapi Jangan Terlalu Mudah - detik

 

Sahroni Sepakat Kapolri Evaluasi Praktik Uji SIM: Tapi Jangan Terlalu Mudah

By Dwi Andayani
detikcom
June 22, 2023
Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni.
Jakarta -

Polri akan mengevaluasi materi ujian praktik SIM mengitari lingkaran berbentuk angka 8 dan zig-zag. Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni sepakat dengan langkah evaluasi tersebut.

"Sangat baik untuk dievaluasi, tapi jangan terlalu mudah juga. Sepakat atas usulan Kapolri untuk dievaluasi," ujar Sahroni, saat dihubungi, Kamis (22/6/2023).

Namun, Sahroni mengingatkan agar praktik SIM tidak dibuat terlalu mudah. Sebab, menurut Sahroni mendapatkan SIM untuk berkendara dengan baik di jalan.

"Iya kalau terlalu mudah nanti malah tidak ada challengenya," kata Sahroni.

"Mendapatkan SIM untuk berkendara baik di jalan," sambungnya.

Dliketahui sebelumnya,Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, meminta materi ujian praktik SIM mengitari lingkaran berbentuk angka 8 dan zig-zag untuk dievaluasi. Korlantas Polri menyatakan akan mengevaluasi kembali.

"Betul, nanti akan kami kaji, apa yang disampaikan Bapak Kapolri akan kita laksanakan. Kita akan mengkaji, mengevaluasi, bentuk ujian-ujian praktek lagi. Khususnya di angka delapan sama zig-zag itu apakah masih relevan masih digunakan," ujar Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023).

Yusri mengatakan pembentukan aturan itu sebelumnya pun melalui tahap kajian. Namun, dia mengatakan, pihaknya tak menutup diri untuk mengkaji ulang dengan situasi saat ini.

"Karena kita tahu, yang dilakukan ujian teori dan praktik ini adalah legitimasi, kompetensi dan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap para pengendara pemohon SIM," jelasnya.

Legitimasi, lanjut Yusri harus dimiliki pengendara untuk keterampilan dan juga kompetensinya. Hal itu, kata dia, untuk mengantisipasi angka kecelakaan di jalan raya.

"Makanya perintah Kapolri akan kita laksanakan, kita akan mengkaji nanti, kita akan mengevaluasi, kita akan bentuk tim Pokja bahkan memang nanti akan kita lakukan studi banding ke negara-negara yang lain, apakah memang tes praktik zig-zag maupun angka delapan ini masih relevan atau tidak," imbuhnya.
Advertisement

"Ataukah memang masih (relevan), tetapi dianggap masyarakat ini sulit karena terlalu sempit, jaraknya mungkin telah dekat nanti akan kita kaji semuannya ini," lanjutnya.

Yusri juga mengatakan pihaknya juga bakal mempertimbangkan inovasi lain dalam regulasi tersebut. Salah satunya penggunaan sistem pengawasan teknologi canggih yang dapat mempermudah ujian mendapat lisensi mengemudi tersebut.

Simak Video 'Korlantas Evaluasi Praktik Uji SIM Zig-zag dan Angka 8':

Baca Juga

Komentar