Pilihan

#NewsFlash: Prediksi Euro: Spanyol vs Jerman 5 Juli 2024 - Bola.net - Google Berita

Kisah Anak Korban Tsunami Aceh Diterima di UGM Tanpa Tes, Lahir dari Keluarga Sederhana - inews

 

Kisah Anak Korban Tsunami Aceh Diterima di UGM Tanpa Tes, Lahir dari Keluarga Sederhana

yogya.inews.id
July 9, 2023
Muhammad Arifin Ilham mahasiswa UGM yang diterima tanpa tes bersama ibu dan kedua adiknya.
Muhammad Arifin Ilham mahasiswa UGM yang diterima tanpa tes bersama ibu dan kedua adiknya.

YOGYAKARTA, iNews.id - Muhammad Arifin Ilham (18) diterima menjadi mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) 2023. Dia lahir dari keluarga sederhana, korban tsunami Aceh 2004 silam.

Arifin diterima di Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol). Dia menjadi penerima UKT Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen atau UKT 0 dari UGM yang dibebaskan dari biaya kuliah hingga delapan semester. Arifin menjadi kandidat penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari pemerintah.

Arifin merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Mukhlis (46) dan Afrianti (40) asal Desa Lamgeu eu, Peukan Bada, Aceh Besar. Ayahnya menjalankan usaha toko kelontong dengan penghasilan antara Rp1-Rp1,5 juta per bulan.

Arifin lahir di barak pengungsian, tiga bulan setelah Tsunami Aceh. Selama dua tahun dia tinggal di barak pengungsian karena rumah orang tuanya rata dengan tanah. Arifin lahir prematur di usia kandungan tujuh bulan dengan bobot 1,3 Kg.

“Saat tsunami usia kandungan ibu baru lima bulan. Alhamdulillah, bapak dan ibu berhasil selamat dari tsunami, lari ke bukit,” tuturnya.

Dua tahun usai tsunami, keluarganya kembali ke kampung halaman menempati rumah bantuan dari pemerintah. Ayahnya kemudian memulai usaha toko kelontong, warisan keluarga di Desa Keudebing yang berjarak 4 kilometer dari rumahnya.

Editor : Kuntadi Kuntadi

Follow Berita iNewsYogya di Google News

Meski hidup sederhana, Arifin justru meraih prestasi di bangku sekolah. Sejak SD hingga SMP ia selalu masuk tiga besar di sekolah. Sedangkan pada jenjang SMA selalu meraih ranking satu dan mendapatkan beasiswa pendidikan. Sederet prestasi di tingkat nasional pernah diraih, seperi juara pertama kompetisi Bahasa Inggris Jenius Competition 2022, juara 1 lomba esai FPCI UGM 2022, dan juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris yang digelar PT Bima Competition.

Keinginan berkuliah semakin menguat karena dorongan dari guru di sekolahnya MAN 1 Banda Aceh. Arifin menjatuhkan pilihan ke UGM sebagai tempat untuk melanjutkan studi.

“Sejak SMP memang pengen kuliah di UGM,” katanya.

Kedua orang tuanya juga memberkan restu kepadanya untuk kuliah. Asalkan mencari beasiswa pendidikan, karena kondisi ekonominya tidak memungkinkan.

“Begitu diterima masuk UGM, saya bahagia sekaligus sedih karena masih mikir apa nanti bisa kuliah sampai selesai karena terkendala biaya,” ucapnya.

Editor : Kuntadi Kuntadi

Follow Berita iNewsYogya di Google News

Kedua orang tuanya mengaku senang, Arifin diterima di UGM. Usaha dan kerja keras anaknya akhirnya mmebuahkan hasil. Hanya saja dia juga masih butuh biaya untuk keberangkatan dan hidup Arifin selama kuliah.

“Ternyata beasiswanya tidak full, asrama dan biaya hidup tidak ditanggung. Saat itu saya bilang ke anaknya untuk tidak usah diambil karena memang tidak mampu biayanya, bantu-bantu di rumah jualan saja,” kata Muklis.

Muklis kemudian ke sekolah untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi. Saat itulah dari sekolah menyarankan Arifin tetap lanjut kuliah.

“Soal biaya hidup kata sekolah nanti bisa cari beasiswa KIP. Semoga dapat, kalau tidak ya anaknya cari beasiswa lainnya untuk hidup di Yogyakarta,” kata Mukhlis.

Mukhlis berharap anaknya bisa menjalani kuliah dengan lancar, lulus tepat waktu, dan segera mendapatkan pekerjaan.

“Kami hanya bisa mendoakan lancar kuliah dan jadi orang sukses, bisa membantu keluarga nantinya,” katanya.

UGM komitmen membuka akses pendidikan bagi masyarakat termasuk bagi masyarakat kurang mampu, daerah 3T, serta penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan pendidikan berkualitas, inklusif, berkeadilan, dan merata untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Editor : Kuntadi Kuntadi

Follow Berita iNewsYogya di Google News

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek