Kekeringan Meluas di Jatim, Bondowoso Butuh Suplai Air Segera By BeritaSatu

 

Kekeringan Meluas di Jatim, Bondowoso Butuh Suplai Air Segera

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
July 24, 2023
Ilustrasi kekeringan.
Ilustrasi kekeringan.

Surabaya, Beritasatu.com - Ketua komisi D DPRD Jawa Timur (Jatim), Agung Mulyono, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) agar segera mengalokasikan bantuan pasokan air bersih di sejumlah daerah di Jatim. Salah satunya adalah kabupaten Bondowoso yang daerahnya banyak mengalami kekeringan.

Agung Mulyono mengungkapkan bahwa saat ini kekeringan di Kabupaten Bondowoso terus meluas. Akibatnya, warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Agung Mulyono menyebut ada 44 dusun yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Bondowoso mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih. Kondisi kekeringan ini telah berlangsung selama 1 bulan terakhir, yang dipicu musim kemarau yang berkepanjangan dan menyebabkan sumber air utama mengering.

BACA JUGA

Kecamatan yang terdampak adalah Taman Krocok, Cermee, Klabang, Botolinggo, Prajekan, Curahdami, Wringin, Tegalampel, Maesan, dan Tapen. Sementara itu, sejumlah desa seperti Desa Penang, Jirek Mas, Klekean, Lanas, Leprak, Suling, Sumbercanting, Gentong, Kretek, Pandak, serta beberapa desa lainnya juga merasakan dampaknya.

Agung Mulyono, yang juga menjabat sebagai Bendahara DPD Demokrat Jawa Timur, mendorong agar pemprov segera merespon permintaan masyarakat dengan memberikan suplai air bersih secara teratur dan konsisten.

“Jika ada permintaan dari warga maka harus secepatnya dilakulan dropping air bersih ke wilayah terdampak karena ini kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Pemerintah harus sigap dan sepenuhnya merespon permasalahan ini dengan cepat,” ujarnya, Sabtu (5/8/2023).

Agung, yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, juga mengingatkan akan pentingnya pemantauan dan pembaruan rutin terhadap wilayah yang mengalami krisis air bersih.

“Harus ada pendataan secara rutin mulai dari tingkat RT hingga kecamatan dan kabupaten/kota. Supaya masalah kekurangan air bersih ini bisa ditangani secepatnya,” jelasnya.

Selain itu, Agung juga mengusulkan langkah-langkah jangka panjang untuk mengatasi permasalahan ini. Ia meminta pihak terkait untuk mempertimbangkan pembangunan embung dan instalasi pompa air di titik-titik strategis yang memiliki sumber air. Hal ini diharapkan dapat menjadi langkah antisipatif dalam menghadapi ancaman kekeringan yang dapat muncul selama musim kemarau.

“Untuk jangka panjang, harus dibangun embung dan titik titik pompa air. Untuk mengantisipasi adanya ancaman kekeringan saat musim kemarau,” pungkasnya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya