Cek Fakta Debat Capres: Anies Sebut Anggaran Rp 700 Triliun Kemenhan untuk Beli Alutsista Bekas, Benarkah? - Beritasatu

 

Cek Fakta Debat Capres: Anies Sebut Anggaran Rp 700 Triliun Kemenhan untuk Beli Alutsista Bekas, Benarkah?

Minggu, 7 Januari 2024 | 20:18 WIB
TR
R
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, saat menanggapi pertanyaan dari Anies Baswedan dalam debat pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 7 Januari 2024.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, saat menanggapi pertanyaan dari Anies Baswedan dalam debat pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 7 Januari 2024. (Youtube KPU RI)

Jakarta, Beritasatu.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan di Pilpres 2024 menyebut anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebesar Rp 700 triliun digunakan untuk membeli alutsista bekas. Faktanya, anggaran Kemenhan tidak hanya untuk membeli alutsista bekas, melainkan untuk membeli alutsista baru dan pengembangan industri pertahanan dalam negeri.

ADVERTISEMENT

"Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alutsista bekas," kata Anies dalam debat capres, Minggu (7/1/2024).

Menurut data dari Kementerian Keuangan, anggaran Kementerian Pertahanan 2020-2024 mencapai Rp 692,92 triliun. Angka tertinggi pada 2022 yang mencapai Rp 150,44 triliun.

BACA JUGA
ADVERTISEMENT

Meski demikian, dari belanja yang dilakukan Kemenhan, ternyata tidak hanya untuk membeli alutsista bekas. Contohnya, pada awal 2023, Kemenhan mendatangkan lima alutsista baru dari Amerika Serikat yang terdiri dari empat unit pesawat dan satu unit helikopter untuk menambah kekuatan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal).

Kelima alutsista baru itu, terdiri dari satu unit helikopter latih Single Engine Bell-505, tiga unit pesawat latih Piper Archer, dan satu unit pesawat CN 235-220 MPA. Bahkan, pesawat CN 235-220 MPA yang juga menjadi pesawat keenam yang ada di jajaran Puspenerbal merupakan produksi PT Dirgantara Indonesia.

Bukan hanya produk impor, Menteri Pertahanan Prabowo juga berkomitmen untuk mengoptimalkan produk dalam negeri sebagai bagian dari dukungannya terhadap pertahanan negara.

Infografik anggaran pertahanan Indonesia di era Presiden Joko Widodo.
 - (Beritasatu.com/Muhammad Reza)
Infografik anggaran pertahanan Indonesia di era Presiden Joko Widodo. - (Beritasatu.com/Muhammad Reza)

Prabowo sebagai Menhan mendorong percepatan pembangunan industri pertahanan dalam negeri dengan aktif mempromosikan pengadaan alutsista TNI yang diproduksi oleh perusahaan industri pertahanan dalam negeri seperti PTDI, PT PAL, PT Pindad, PT Dahana, dan PT LEN.

Dalam upaya mewujudkan industri pertahanan nasional yang tangguh, mandiri, dan kompetitif, Prabowo berhasil meraih peringkat kedua dalam belanja P3DN (peningkatan penggunaan produk dalam negeri) tingkat nasional, yang telah menginvestasikan dana terbesar untuk produk dalam negeri (PDN) pada Juni 2023.

Kementerian Pertahanan menegaskan peningkatan anggaran belanja alutsista tidak terjadi secara mendadak, melainkan telah melalui proses perencanaan yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama.

Penambahan ini disebut sesuai dengan rencana strategis (renstra) sektor pertahanan, yang dibagi menjadi tiga tahap hingga 2034, dengan total mencapai US$ 55 miliar.

Dalam APBN 2024, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 43 triliun untuk program modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarana prasarana (sarpras) pertahanan. Jumlah ini mengalami penurunan sekitar Rp 8,4 triliun atau sebesar 16,3% jika dibandingkan dengan proyeksi realisasi anggaran pada 2023.

BACA JUGA

Diketahui, tema debat ketiga Pilpres 2024 yang merupakan debat capres malam ini adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan lima kali pelaksanaan debat capres dan cawapres pada Pilpres 2024, yang berlangsung selama masa kampanye Pemilu 2024 dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya