17 Calon Haji Embarkasi Surabaya Batal Berangkat, Ada yang Diturunkan dari Pesawat karena Sesak Napas - Kompas

 

17 Calon Haji Embarkasi Surabaya Batal Berangkat, Ada yang Diturunkan dari Pesawat karena Sesak Napas

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 calon haji dari Embarkasi Surabaya batal berangkat ke Tanah Suci. Salah satunya, diturunkan dari pesawat menjelang penerbangan lantaran mengalami sesak napas.

Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Abdul Haris mengatakan, calon jemaah yang batal berangkat tersebut mengalami sakit dan ada pula yang meninggal.

Baca juga: Bentangkan Bendera, 2 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Ditangkap Askar

"17 orang itu, satu wafat, tiga kembali ke daerah, tujuh masih di RSUD Haji, lalu enam suami dan istri jemaah yang dirawat," kata Haris, di Asrama Haji Surabaya, Senin (20/5/2024).

Sejumlah calon haji yang dipulangkan karena alasan sakit tersebut berasal dari Magetan, Malang dan Lamongan. Sedangakan, calon haji yang meninggal berasal dari Madiun.

"Dipulangkan Magetan, Malang dan Lamongan, untuk Lamongan gagal ginjal, sisanya anemia dan sesak napas. (Jemaah meninggal) kloter 16 Madiun, sakit lambung," jelasnya.

Baca juga: Bentangkan Bendera, 2 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Ditangkap Askar

Haris mengungkapkan, ada satu jemaah mengalami sesak napas ketika pesawat sudah akan terbang. Calon haji yang tergabung dalam kloter 32 dari Kabupaten Pasuruan itu pun kembali diturunkan.

"Iya sesak napas diturunkan ke (Bandara Internasional) Juanda (Sidoarjo), sekarang sedang dalam proses pengobatan," ucapnya.

"Sakit itu kan enggak permisi, (mungkin) karena pikiran takut di pesawat, bisa datang karena ketakutan. Bisa karena trauma, takut, kondisi tubuh kurang fit, saat pemeriksaan enggak apa-apa," tambahnya.

Haris mengungkapkan, pihaknya saat ini masih menunggu hingga para calon jemaah tersebut sembuh. Selanjutnya, panitia bakal mengatur keberangkatan mereka di kloter berikutnya.

"Kita mendekati injury time (menit terakhir) untuk memastikan pengurusan visa penggantinya. Kalau kita dekat khawatirnya proses pembatalan atau proses penggantian akan sulit," ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, pihaknya bakal melakukan evaluasi terkait pengecekan kesehatan tersebut. Hal itu untuk mengantisipasi lolosnya jemaah yang menderita sakit.

"Pemeriksaan biasa sesua SOP, seperti standar pemeriksaan kesehatan, tekanan darah, jantung, kesiapan secara fisik diperhatikan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya