Pilihan

Semalam, 350 Balon Sampah Korea Utara Dikirim ke Selatan - Kompas

 

Semalam, 350 Balon Sampah Korea Utara Dikirim ke Selatan

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) kembali mengirimkan balon berisi sampah ke arah selatan pada Senin (24/6/2024) malam. Jumlahnya sekitar 350 balon.

Menurut militer Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (25/6/2024), itu menjadi serangan di perbatasan yang memicu kampanye propaganda saling balas.

"Pyongyang meluncurkan sekitar 350 balon sampah pada Senin malam," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, dikutip dari AFP.

Baca juga: Ini Penyebab Banyaknya Korban Jiwa di Kebakaran Pabrik Baterai Korsel

Ia juga menambahkan bahwa sekitar 100 balon telah mendarat di Korea Selatan, terutama di Provinsi Gyeonggi utara dan ibu kota Seoul.

Kantong-kantong yang menempel pada balon-balon tersebut sebagian besar berisi limbah kertas. Meski demikian, balon-balon tersebut tidak menimbulkan risiko keselamatan bagi masyarakat, menurut analisis militer Korsel.

"Militer Korea Selatan siap untuk segera melakukan perang psikologis," kata JCS, seraya menambahkan bahwa respons semuanya bergantung pada tindakan Korea Utara.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa balon pembawa sampah yang terakhir dilakukan oleh Korea Utara adalah sebuah provokasi yang tidak rasional dalam pidatonya.

Dia mengecam kesepakatan antara Pyongyang dan Moskwa, yang ditandatangani pekan lalu oleh Presiden Rusia Vladimir Putin selama kunjungan kenegaraan ke Korea Utara, sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Militer kami akan mempertahankan kesiapan yang teguh untuk memastikan bahwa Korea Utara tidak berani menantang Korea Selatan dalam keadaan apa pun dan akan merespons dengan tegas terhadap setiap provokasi dari Korea Utara," tambah Yoon.

Diketahui, Pyongyang telah mengirimkan lebih dari seribu balon yang membawa sampah ke arah selatan sebagai tindakan balasan atas balon-balon yang membawa propaganda anti-rezim yang diterbangkan ke utara oleh para aktivis.

Sebagai tanggapan, Seoul telah sepenuhnya menangguhkan perjanjian militer yang mengurangi ketegangan dan memulai kembali beberapa siaran propaganda dari pengeras suara di sepanjang perbatasan.

Baca juga: 234 Monyet Howler di Meksiko Mati akibat Gelombang Panas

Adik perempuan pemimpin Korea Utara dan juru bicara utama pemerintah Kim Yo Jong memperingatkan awal bulan ini bahwa jika selebaran tersebut dibagikan dan siaran melalui pengeras suara terus berlanjut, Seoul tidak diragukan lagi akan menyaksikan tindakan balasan baru dari DPRK atau Korut.

Para ahli mengatakan, ketegangan yang terjadi di perbatasan Korea itu berpotensi meningkat dengan cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek