Taiwan Selidiki Ledakan Massal Pager di Lebanon - e inews

 

Taiwan Selidiki Ledakan Massal Pager di Lebanon - Bagian All

TAIPEI, iNews.id - Dinas-dinas keamanan Taiwan sedang menyelidiki kasus ledakan massal pager di Lebanon, baru-baru ini. Insiden itu diduga terkait dengan perusahaan lokal Taiwan, Gold Apollo.

"Dinas-dinas keamanan Taiwan saat ini sedang menyelidiki masalah ini dan menanganinya dengan serius. Kementerian Pertahanan tidak terlibat dalam kasus ini," kata Menteri Pertahanan Taiwan, Wellington Koo, seperti dikutip Radio Taiwan International, Kamis (19/9/2024).

Sementara Juru Bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Sun Li Fang mengatakan, instansinya tidak memiliki penjelasan mengenai aktivitas Gold Apollo.

Pada Selasa (17/9/2024) lalu, ledakan massal pager terjadi di berbagai wilayah Lebanon. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan ledakan itu telah menewaskan 12 orang dan menyebabkan 2.800 orang lainnya terluka.

Rabu kemarin, Reuters melaporkan bahwa badan intelijen Israel Mossad telah menanam sejumlah kecil bahan peledak dalam 5.000 pager yang dipesan dari Gold Apollo oleh kelompok Hizbullah Lebanon. Operasi tersebut dikatakan sudah berlangsung sejak 2022.

Akan tetapi, CEO Gold Apollo mengatakan bahwa pager yang meledak itu tidak ada hubungannya dengan produsen Taiwan tersebut. Menurut dia, pager-pager itu diproduksi dan dikembangkan oleh BAC Consulting Kft, sebuah perusahaan Hongaria, di bawah lisensi dari Gold Apollo. 

Pada saat yang sama, BAC Consulting Kft menepis tuduhan Gold Apollo itu. Perusahaan Hongaria tersebut mengatakan kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti, bahwa mereka hanya menyediakan layanan konsultasi bisnis dan tidak terlibat dalam produksi pager.

Media melaporkan bahwa pager sering digunakan oleh gerakan Hizbullah di Lebanon untuk berkomunikasi satu sama lain. Perangkat tersebut dipilih lantaran dianggap sebagai sistem komunikasi rahasia yang paling tidak rentan terhadap peretasan.

Sampai berita ini ditulis, penyebab pasti ledakan tersebut belum diketahui. Pihak berwenang Lebanon menuduh Israel bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Baca Juga

Komentar