Prancis Nyatakan Rusia Musuh Utama dan Ancaman Terbesar
Prancis menyatakan Rusia sebagai musuh utama dan ancaman terbesarnya. Foto/Sputnik/Evgeny Biyatov
- Menteri Pertahanan (Menhan) Prancis Sebastien Lecornu menyatakan
Rusiasaat ini adalah musuh utama. Dia juga menegaskan bahwa Moskow merupakan ancaman terbesar bagi Prancis.
Pernyataan itu disampaikan Lecornu dalam wawancaranya dengan majalah Le Point.
Dalam wawancara untuk menandai peluncuran buku barunya, Lecornu berbicara tentang tantangan keamanan yang dihadapi Paris saat ini.
Ketika ditanya negara atau aktor mana yang menjadi ancaman terbesar bagi Prancis, Lecornu menjawab: “Selain kelompok teroris, jelas itu adalah Federasi Rusia.”
Dia mengeklaim bahwa Moskow bahkan lebih agresif pada tahun ini dibandingkan dengan tahun 2022 dan 2023.
"Rusia menimbulkan ancaman tidak hanya bagi kepentingan kita di Afrika, tetapi juga secara langsung bagi Angkatan Bersenjata kita," kata Menhan Lecornu.
"Kontrol lalu lintas udara Rusia telah mengancam akan menembak jatuh [pesawat] patroli Rafale Prancis," lanjut Lecornu dalam wawancara tersebut, yang dikutip Russia Today, Jumat (4/10/2024).
Lecornu melanjutkan dengan menuduh Rusia melancarkan perang informasi dan memiliterisasi lingkungan baru, termasuk dasar laut dan siber.
Meskipun kepala pertahanan Prancis itu tidak menyebutkan insiden tertentu, baik Rusia maupun NATO saling menuduh melakukan manuver udara yang berbahaya.
Pada bulan Maret lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan jet-jet tempurnya telah mengawal dua pesawat tempur Rafale Prancis yang terbang di atas Laut Hitam, dekat perbatasan Rusia.
Moskow telah berulang kali menekankan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina oleh Paris berisiko menimbulkan eskalasi yang berbahaya.
Pada bulan Januari, Rusia memanggil utusan Prancis terkait keberadaan "tentara bayaran Prancis" di Ukraina. Meskipun pemerintah Prancis mengakui bahwa warganya ikut serta dalam konflik tersebut, namun pihaknya membantah memfasilitasi kedatangan mereka ke medan perang.
Mengomentari sikap bermusuhan Paris, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan pada bulan Mei bahwa Presiden Emmanuel Macron menyuarakan Russophobia dan mengeklaim bahwa pemimpin Prancis tersebut mencoba menggunakan retorika agresif untuk mengangkat posisi negaranya di panggung dunia.
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Lihat Juga: Apakah BRICS Benar-benar Bisa Meruntuhkan Kejayaan Dolar AS?
(mas)
Komentar
Posting Komentar