Desa Wisata Cavendish di Desa Gading Kabupaten Mojokerto Makin Bersolek, Bakal Dilengkapi Food Court - Halaman all - Surya
Wisata Indonesia,Kuliner,
Desa Wisata Cavendish di Desa Gading Kabupaten Mojokerto Makin Bersolek, Bakal Dilengkapi Food Court - Halaman all - Surya
SURYA.co.id | MOJOKERTO - Masyarakat Dusun Sumber Kenanga, Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, terus mengembangkan perkebunan pisang cavendish.
Pengembangan kebun pisang itu dilakukan untuk meningkatkan hasil panen, seiring membludaknya pesanan pisang cavendish di pasar lokal.
Tak hanya itu, ke depan Desa Wisata Cavendish semakin bersolek dengan pengembangan kebun pisang, yang bakal disulap menjadi wisata desa dengan dilengkapi wisata edukasi, food court bertabur kuliner khas Mojokerto.
Pengelola Bumdes Gading, Irwan mengatakan pengembangan kebun pisang cavendish saat ini dalam proses pembangunan untuk desa wisata yang dilengkapi tempat kuliner ala Majapahitan.
"Kita kembangkan Desa Wisata Cavendish, yang nantinya dilengkapi food court. Kita buat wisata buatan untuk mendukung perkebunan pisang sesuai potensi Desa Gading," ungkap Irwan, Minggu (1/13/2024).
Pembangunan Desa Wisata Cavendish terus dikebut ditargetkan selesai pada akhir 2024, sebelum pergantian tahun baru.
Adanya desa wisata ini dengan harapan dampaknya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Dirinya berharap desa wisata cavendish dapat menggaet wisatawan dengan kolaborasi dengan Pemda, terlebih Desa Gading berada dekat dari kawasan situs cagar budaya, seperti Candi Tikus, Candi Bajang Ratu dan museum Trowulan.
"Kita target pembangunan Desa Wisata Cavendish selesai akhir tahun ini. Pengembangan kita lebih wisata buatan, dekat dengan wisata cagar budaya Trowulan harapannya bisa mendatangkan wisatawan. Semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya karena mayoritas dikelola warga," kata Irwan.
Ia mengungkapkan pihaknya menonjolkan wisata edukasi dan wahana rekreasi keluarga dengan perpaduan perkebunan pisang dan olahan makanan berbahan cavendish, termasuk sejumlah kuliner khas Mojokerto.
Perkebunan pisang yang melibatkan warga setempat juga mengolah pisang cavendish menjadi makanan, seperti kue bolu, aneka keripik, sale pisang dan lainnya.
"Produk unggulan desa wisata tetap pisang cavendish, misalnya nanti ada pengunjung keluarga membawa anak nanti bisa renang dan orang tuanya kita jaring ke food court maupun olahan makanan berbahan pisang cavendish," pungkasnya.
Tanam 3000 Bibit Pohon Pisang Cavendish
Pengembangan kebun pisang cavendish di Desa Gading akan diperluas pada tahun 2025 nanti.
Dikatakan Irwan, pihaknya akan mengembangkan ribuan pohon pisang cavendish dengan menyewa lahan, yang berada persis di lahan TKD Desa Gading.
Sedangkan saat ini, kurang lebih sebanyak 1.500 pohon pisang cavendish yang ditanam di lahan TKD tersebut.
"Untuk lahan TKD kita masih menanam sekitar 1.500 pohon, ke depannya kita kembangkan dengan menyewa lahan lagi untuk penanaman sebanyak 2500-3000 bibit pohon cavendish," ucap Irwan.
Pisang cavendish di Desa Gading setiap musim panen banyak diburu oleh warga Mojokerto hingga tengkulak dari luar kota yang pemborong, kemudian dijual kembali ke sejumlah daerah luar pulau seperti Kalimantan dan Sulawesi.
Omzet penjualan pisang cavendish fluktuatif tergantung banyaknya hasil panen dan, rata-rata mencapai Rp 5-6 juta setiap dua pekan.
"Untuk omzet saat panen setiap dua pekan sekitar Rp 5 juta, kalau hasil panen melimpah bahkan bisa lebih," tandas Irwan.
Menurut Irwan, kendala utama perkebunan pisang adalah air, ketika musim kemarau hasil panen dipastikan menurun drastis berbeda saat musim penghujan dengan hasil yang melimpah, sehingga ketersediaan air sangat menentukan keberlangsungan perkebunan pisang cavendish di Desa Gading.
"Kendalanya utama adalah air, karena saat musim kemarau hasil panen menyusut. Biasanya satu tandan isi 8-9 sisir pisang berat rata-rata di atas 20 Kg, kalau musim kemarau hanya 14-15 Kg," pungkasnya.
Sekdes Desa Gading, Agus Setiawan menjelaskan pihaknya mengajak warga untuk dapat berkontribusi dalam memajukan Desa Wisata Cavendish.
Pemdes juga memfasilitasi alat pematangan pisang (Ripening), berupa ruangan bersuhu rendah untuk mempercepat maupun menyimpan hasil panen pisang.
Dengan alat ripening itu hasil panen pisang cavendish lebih glowing sehingga mendongkrak harga jual di pasaran.
"Kita sudah ada alat ripening dari Pemdes yang dikelola oleh Bumdes untuk pematangan pisang cavendish. Ada ruangan khusus untuk menampung hasil panen berada di perkebunan pisang tersebut, sehingga hasil panen bisa lebih optimal," ucap Agus.
Untuk diketahui, Pemdes Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto menyiapkan budidaya pisang cavendish menjadi potensi desa wisata petik pisang.
Lahan TKD (Tanah Kas Desa) yang dimanfaatkan untuk budidaya pisang cavendish kini seluas 1,5 hektare akan ditambah menjadi sekitar 2,5 hektare, pada 2023 lalu.
Kepala Desa Gading, Shodiq mengatakan pihaknya telah berencana memperluas areal tanam pisang cavendish di lahan TKD dengan total luas sekitar 3 hektare.
Sebelumnya, lahan TKD yang masih ditanami tebu itu nantinya akan diubah menjadi 100 persen tanaman pisang cavendish yang dikelola Bumdes.
"Kita aman menambah alokasi sekitar 2,5 hektare lagi untuk budidaya pisang cavendish," ungkapnya.
Shodiq mengungkapkan perkembangan budidaya pisang cavendish ini nantinya akan dikembangkan dengan melibatkan lebih banyak lagi masyarakat terutama ibu rumah tangga.
Nantinya, hasil olahan Cavendish akan dimanfaatkan menjadi aneka makanan ringan seperti keripik pisang, puding dan berbagai kue berbahan baku pisang yang nantinya untuk buah tangan mendukung potensi desa tersebut.
"Nanti masyarakat yang memproduksi hasil olahan pisang Cavendish dan akan diserap oleh Bumdes terutama keripik pisang," tutupnya.
Komentar
Posting Komentar