Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Pilihan

    Malaysia Sampai Bawa-bawa Nama Indonesia Demi Bisa Nyewa 28 Helikopter Buat Jangka 15 Tahun dari Leonardo Italia - Zona Jakarta

    9 min read

     Internasional, 

    Malaysia Sampai Bawa-bawa Nama Indonesia Demi Bisa Nyewa 28 Helikopter Buat Jangka 15 Tahun dari Leonardo Italia - Zona Jakarta

    ZONAJAKARTA.COM- Apes buat negara tetangga Indonesia, pasalnya Kementerian Pertahanan Malaysia harus mengakhiri kontrak sewa empat helikopter Black Hawk setelah perusahaan pemenang tender gagal memenuhi batas waktu yang ditentukan, bahkan setelah diperpanjang hingga akhir Oktober 2024.

    Namun negeri jiran Indonesia, tak tinggal diam lantaran Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin dilaporkan mengatakan Angkatan Bersenjata dan badan keamanan Malaysia lainnya akan menyewa 28 helikopter berdasarkan kontrak 15 tahun senilai RM16,5 miliar.

    Berdasarkan kontrak tersebut, 12 helikopter akan dialokasikan untuk angkatan bersenjata, tujuh untuk kepolisian, masing-masing dua untuk angkatan laut dan departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan, empat untuk Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia, dan satu untuk PMD.

    Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim mengatakan penyewaan helikopter untuk badan keamanan menghindari beban keuangan biaya pemeliharaan.

    Dikutip Zonajakarta.com dari The Star edisi 29 November 2024, dia mengatakan, dengan sewa, negosiasi hanya dilakukan antarpemerintah tanpa perlu agen.

    “Dengan sewa, kita terhindar dari beban keuangan pemeliharaan yang selama ini menjadi masalah besar dan menghabiskan biaya miliaran ringgit setiap tahunnya.

    Baca Juga:

    Itulah sebabnya saya setuju untuk melanjutkan proses penyewaan, dan kami juga telah memperluasnya,” ujarnya saat Tanya Jawab Perdana Menteri.

    Dia mengatakan sewa tersebut bukan seperti negosiasi langsung tetapi merupakan pendekatan pemerintah-ke-pemerintah dengan proses Permintaan Proposal (RFP) yang berlaku.

    Melalui perjanjian sewa, Anwar mengatakan kendaraan harus memiliki tingkat kesiapan dan operasional minimal 85%.

    Ia mengatakan bahwa syarat lain yang dibebankan Malaysia adalah untuk memulai kerja sama dan pelatihan dengan lembaga-lembaga seperti Universiti Teknologi Malaysia dan Angkatan Laut untuk memastikan kesiapan negara sebagai pusat.

    "Untuk Malaysia, (pelatihan) mungkin di Melaka.

    Baca Juga:

    Lokasinya dekat Bandara Internasional Batu Berendam yang sudah kita sepakati sebagai lembaga pelatihan (yang ditunjuk)," ujar Anwar Ibrahim saat ditanya Datuk Seri Ikmal Hisham Abdul Aziz (PerwakilanTanah Merah) yang menanyakan apakah keputusan pemerintah untuk menyewa helikopter sudah melalui tender terbuka.

    Perdana Menteri Malaysia mengatakan spesifikasi yang diminta oleh masing-masing badan Malaysia pada helikopter harus dipenuhi oleh penyedia.

    Sementara itu, dikutip Zonajakarta.com dari Free Malaysia Today edisi 28 November 2024, Perdana Menteri Anwar Ibrahim membela keputusan pemerintah untuk memperoleh 28 helikopter untuk pasukan keamanan negara melalui pengaturan sewa dengan perusahaan pertahanan Italia Leonardo.

    Ia menanggapi Ikmal Hisham Abdul Aziz (PN-Tanah Merah) yang menanyakan mengapa kontrak tidak diberikan melalui tender internasional terbuka atau dilaksanakan melalui kesepakatan antarpemerintah.

    Anwar menyampaikan kepada Dewan Rakyat bahwa pengaturan sewa membantu meringankan beban pemeliharaan, yang telah menjadi masalah signifikan dengan miliaran yang dihabiskan setiap tahunnya untuk pemeliharaan, material, dan kerusakan alami.

    "Oleh karena itu, saya sepakat untuk melanjutkan keputusan sewa guna usaha yang telah dibuat sebelumnya, tetapi cakupannya akan kita perluas," ujarnya seraya menambahkan bahwa model sewa guna usaha juga telah dipraktikkan di negara-negara seperti Singapura, Indonesia, dan Filipina.

    Malaysia Sampai Bawa-bawa Nama Indonesia Demi Bisa Nyewa 28 Helikopter Buat Jangka 15 Tahun dari Leonardo Italia

    Ia mengatakan dengan kondisi Leonardo yang melakukan perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan menyeluruh terhadap helikopter, pihaknya harus memastikan helikopter dalam kondisi kesiapan dan operasional minimal 85%.

    “Kami juga menambahkan satu syarat lagi, yaitu kerja sama dengan lembaga pelatihan kami, termasuk Universiti Teknologi Malaysia dan di bawah angkatan bersenjata, untuk mendukung persiapan Malaysia sebagai hub regional,” katanya.

    Anwar mengatakan pusat serupa ada di MiamiAS, dan Italia, dengan Malaysia akan menjadi yang ketiga.

    “Melaka merupakan pilihan yang mungkin karena kedekatannya dengan Bandara Batu Berendam, yang telah kami sepakati untuk ditetapkan sebagai pusat pelatihan helikopter Leonardo,” katanya.

    Anwar menambahkan, seluruh spesifikasi ditentukan oleh instansi keamanan terkait berdasarkan kebutuhan operasional masing-masing.

    Transparansi dan kepatuhan terhadap persyaratan ini diprioritaskan, dengan modifikasi oleh Leonardo untuk memenuhi standar yang ditetapkan, kata Anwar.

    Baca Juga:

    Dia mengatakan meskipun pembelian langsung mungkin dipertimbangkan untuk kebutuhan mendesak, tujuan utamanya adalah untuk menjaga transparansi, meminimalkan beban keuangan yang tidak terduga, dan mempromosikan transfer pengetahuan dan pelatihan.

    Halaman:

    Ia mengatakan akuisisi tersebut dikelola oleh unit kemitraan publik-swasta di bawah Departemen Perdana Menteri (PMD).

    Indonesia sendiri memang sempat menyewa helikopter dari Amerika Serikat, namun bukan dari TNI, penyewaan itu dilakukan untuk BNPB.

    Dikutip Zonajakarta.com dari Antara edisi 18 Agustus 2020, sebagai bagian dari usaha penanganan bencana di Tanah Air, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendatangkan dua armada helikopter tipe Chinook dan Black Hawk buatan Amerika Serikat.

    Penyewaan kedua armada helikopter itu dilakukan untuk mendukung usaha penanggulangan bencana seperti seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), distribusi logistik dan penanganan COVID-19 kala itu.

    Khusus dalam kaitannya dengan penanggulangan karhutla, armada Chinook dengan kode CH-47D dapat mengoptimalkan operasi udara pengeboman air (water bombing) karena memiliki kapasitas mencapai 10.000 liter.

    Baca Juga:

    Selain itu helikopter multiguna itu dapat juga dipakai untuk operasi pengiriman logistik ke wilayah bencana. Interior yang luas akan mendukung jika harus membawa warga saat evakuasi atau ketika melakukan operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR).

    BNPB sendiri sudah melakukan uji coba selama sebulan untuk penggunaan helikopter Chinook yang rencananya akan dioperasikan di enam provinsi prioritas rentan karhutla.

    Selain itu, helikopter tersebut rencananya akan dioptimalkan juga untuk memberikan pelayanan laboratorium udara COVID-19 bagi daerah kepulauan yang sulit dijangkau selama ini.

    Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dalam upaya penanganan darurat BNPB dapat memanfaatkan helikopter Chinook tersebut.

    Setelah selesai melakukan uji coba untuk berbagai operasi penanganan darurat, pemanfaatannya akan dievaluasi.

    Satu armada lagi yaitu Helikopter Sikorsky UH-60 Black Hawk adalah armada serbaguna yang dapat mengangkut sebelas personel dan enam tandu.

    Baca Juga:

    Rencananya, helikopter itu akan digunakan untuk mendukung operasi pengeboman air dalam penanganan kebakaran hutan.

    Kedua jenis armada tersebut akan melengkapi armada yang selalu digunakan dalam operasi karhutla, yakni helikopter jenis Kamov dan Mi-8.

    Halaman:

    Kapasitas kedua helikopter ini lebih sedikit dibandingkan kemampuan Chinook, sekitar 4.000 liter.

    BNPB dalam pernyataannya kala itu mengatakan telah mempersiapkan operasi teknologi modifikasi cuaca serta pengerahan personel untuk mendukung Satuan Tugas (satgas) Darat yang terdiri dari unsur gabungan, seperti BNPB, TNI, Polri, KLHK, pemerintah daerah, dunia usaha dan unsur masyarakat di enam provinsi yang sering dilanda karhutla.

    Sementara untuk kepentingan militer, Indonesia lebih memilih untuk membeli helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk dari Lockheed Martin buat TNI.

    Prabowo Subianto saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan sempat menyaksikan penandatanganan perjanjian industri pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terkait pengadaan helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk, Rabu (23/8/2023).

    Baca Juga:

    Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (Head of Agreement/HOA) itu dilakukan antara Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan Vice President of Global Business Development Sikorsky, Lockheed Martin, Jeff White.

    Awalnya perjanjian itu disebut untuk pengadaan 24 unit Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk tipe GFA.

    Namun angka ini kemudian dikabarkan berubah.

    Dikutip Zonajakarta.com dari Janes edisi 22 Februari 2024, Indonesia nampaknya batal beli 2 lusin helikopter S-70M Black Hawk Sikorsky dari Lockheed Martin.

    "Kementerian Pertahanan (Kementerian Pertahanan) tampaknya telah mengurangi program untuk melengkapi angkatan bersenjata negara tersebut dengan helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk.

    Salinan dokumen terkait kontrak yang diberikan kepada Janes oleh sumber industri di Singapore Airshow 2024 menunjukkan bahwa Angkatan Darat Indonesia sekarang akan menerima total 22 badan pesawat, bukan 24 yang awalnya diumumkan oleh kementerian," jelas Janes.

    Baca Juga:

    Batal beli 2 lusin helikopter S-70M Black Hawk Sikorsky, Indonesia ternyata cuma berencana membeli 22 unit saja.

    ***

    Komentar
    Additional JS