Internasional,
Putra Donald Trump: Para Produsen Senjata Berupaya Picu Perang Dunia III - Bagian all
Putra Presiden terpilih AS Donald Trump, Donald Trump Jr, menuding industri militer berupaya memulai Perang Dunia III sebelum ayahnya resmi menjabat.
Donald Trump Jr. (Foto: X)
IDXChannel – Putra Presiden terpilih AS Donald Trump, Donald Trump Jr, menuding industri militer berupaya memulai Perang Dunia III sebelum ayahnya resmi menjabat sebagai kepala negara. Pandangan itu disampaikannya melalui media sosial.
"Kompleks industri militer tampaknya ingin memastikan bahwa mereka memulai Perang Dunia 3 sebelum ayah saya memiliki kesempatan untuk menciptakan perdamaian dan menyelamatkan banyak nyawa..." tulis Trump Jr di X, Senin (18/11/2024) WIB.
Pernyataan tersebut muncul di tengah laporan media AS bahwa pemerintahan Presiden petahana Joe Biden telah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh Amerika untuk menyerang Rusia. Laporan itu meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan meningkatnya konflik, terutama di Eropa Timur.
Donald Trump akan menjabat presiden AS untuk kedua kalinya dua bulan lagi. Sebelumnya, politikus Partai Republik itu telah berjanji untuk membatasi bantuan militer AS ke Ukraina dan akan memfokuskan upaya-upaya perdamaian.
Laporan dari Pentagon (Departemen Pertahanan AS) menyebutkan, dampak bantuan militer AS kepada Ukraina terhadap basis industri dalam negeri Paman Sam itu mencapai USD36,8 miliar per 8 Agustus. Basis industri militer di Arkansas dan Pennsylvania memperoleh keuntungan terbesar dengan masing-masing menerima USD2,98 miliar dan USD2,07 miliar. Sementara negara bagian yang kecipratan untung lebih dari USD1 miliar antara lain Alabama, Arizona, California, Florida, Texas, dan West Virginia.
Agustus lalu, Financial Times melaporkan, analisis dari firma riset pasar Vertical Research Partners memperkirakan bahwa lima perusahaan senjata teratas AS akan memperoleh arus kas sebesar USD26 miliar pada akhir 2026.
Selain mendapat keuntungan dari konflik militer di Ukraina, kontraktor pertahanan AS seperti Raytheon juga memperoleh keuntungan dari dukungan militer AS yang berkelanjutan terhadap Israel di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
(Ahmad Islamy Jamil)
Komentar
Posting Komentar