Trump Sangat Frustrasi pada Zelensky karena Enggan Akhiri Perang Rusia-Ukraina | Sindonews

 Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina 

Trump Sangat Frustrasi pada Zelensky karena Enggan Akhiri Perang Rusia-Ukraina | Halaman Lengkap

Presiden AS Donald Trump sangat frustrasi pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky karena enggan akhiri perang melawan Rusia yang dinegosiasikan Amerika. Foto/PTI

WASHINGTON 

- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sangat frustrasi pada Presiden

 Ukraina 

Volodymyr Zelensky karena enggan mengakhiri perang melawan

 Rusia 

yang dinegosiasikan Washington.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Mike Waltz mengonfirmasi kekesalan Trump pada Zelensky saat jumpa pers pada hari Kamis waktu Washington.

"Tujuannya (Presiden Trump) adalah mengakhiri perang ini. Telah terjadi pertempuran yang terus berlangsung di kedua belah pihak. Ini adalah perang parit ala Perang Dunia I," kata Waltz.

"Rasa frustrasinya terhadap Presiden Zelensky berlipat ganda. Beberapa retorika dan hinaan yang keluar dari Kyiv terhadap Presiden Trump tidak dapat diterima," lanjut Waltz.

"Presiden Trump sangat frustrasi dengan Presiden Zelensky karena dia belum datang ke meja perundingan dan belum bersedia mengambil kesempatan yang telah kami tawarkan. Saya pikir dia akan segera sampai pada intinya," imbuh dia, yang dilansir Asian News International, Jumat (21/2/2025).

Waltz juga menyoroti meningkatnya kekhawatiran atas beban keuangan AS dalam mendukung perang dan upaya pertahanan NATO.

"Kami juga telah menjelaskan selama bertahun-tahun bahwa tidak dapat diterima jika Amerika Serikat dan para pembayar pajaknya terus menanggung beban, tidak hanya biaya perang di Ukraina tetapi juga biaya pertahanan Eropa. Kami sepenuhnya mendukung sekutu NATO kami dan komitmen Pasal 5, tetapi sudah waktunya bagi sekutu NATO kami untuk melangkah maju...Kami akan memasuki KTT NATO dengan sepertiga sekutu NATO kami masih belum memenuhi minimum 2 persen—komitmen yang mereka buat satu dekade lalu dengan perang di depan mata mereka," papar Waltz.

"Kami memiliki prioritas domestik, dan Presiden Trump telah menjelaskannya dengan jelas. Eropa perlu melangkah maju untuk pertahanan mereka sendiri sebagai mitra. Kita bisa menjadi teman dan sekutu dan melakukan percakapan yang sulit itu."

Dia menambahkan, "Saya merasa terhormat duduk di Oval Office ketika Presiden Trump berbicara dengan Presiden [Rusia Vladimir] Putin dan kemudian langsung berbicara dengan Presiden Zelensky; keduanya mengatakan bahwa hanya Presiden Trump yang dapat mempertemukan kedua belah pihak dan bahwa hanya dia yang dapat menghentikan pertempuran yang mengerikan ini. Kami baru saja melakukan pembicaraan bersejarah, yang dimediasi oleh teman baik dan mitra kami—Arab Saudi, dan kami berterima kasih kepada Putra Mahkota [Mohammed bin Salman] karena telah menjadi tuan rumah. Kami duduk, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, dengan Rusia dan berbicara tentang jalan ke depan dengan perdamaian."

Trump pada hari Rabu mengecam Zelensky atas perang yang sedang berlangsung di Ukraina dan mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menghabiskan USD200 miliar lebih banyak daripada Eropa, sementara kontribusi keuangan Eropa "dijamin" dan AS tidak mendapatkan imbalan apa pun.

Saat membagikan unggahan di platform Truth Social, Trump menulis, "Coba pikirkan, seorang komedian yang cukup sukses, Volodymyr Zelensky, membujuk Amerika Serikat untuk menghabiskan USD350 miliar dolar, untuk terlibat dalam perang yang tidak dapat dimenangkan, yang tidak perlu dimulai, tetapi perang yang tidak akan pernah dapat dia selesaikan tanpa AS dan "Trump'."

Postingan itu menambahkan, "Amerika Serikat telah menghabiskan USD200 miliar dolar lebih banyak daripada Eropa, dan uang Eropa dijamin, sementara Amerika Serikat tidak akan mendapatkan apa pun sebagai balasannya. Mengapa Joe Biden yang mengantuk tidak menuntut pemerataan, karena perang ini jauh lebih penting bagi Eropa daripada bagi kita—Kita memiliki lautan yang besar dan indah sebagai pemisah. Selain itu, Zelensky mengakui bahwa setengah dari uang yang kita kirimkan kepadanya "Hilang'."

"Dia menolak untuk menyelenggarakan pemilihan umum, sangat rendah dalam jajak pendapat Ukraina, dan satu-satunya hal yang dia kuasai adalah mempermainkan Biden 'seperti biola'. Seorang diktator tanpa pemilihan umum, Zelensky sebaiknya bergerak cepat atau dia tidak akan memiliki negara yang tersisa," imbuh Trump.

(mas)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita