Setelah Mudik, Bengkel Mobil Jakarta Alami Lonjakan Permintaan Servis - ngopi bareng - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Setelah Mudik, Bengkel Mobil Jakarta Alami Lonjakan Permintaan Servis - ngopi bareng

Share This
Responsive Ads Here

 

Setelah Mudik, Bengkel Mobil Jakarta Alami Lonjakan Permintaan Servis

Pasca mudik lebaran bengkel mobil dan motor di Jakarta panen. Ada beberapa bengkel yang terpaksa menolak order karena banyaknya mobil yang antre. "Baru dari perjalanan jauh, pulang ke Jawa terus mampir ke Bali," ujar salah seorang pemilik mobil sambil menunggu antrean.

Ia menyebut mobilnya sempat mogok di jalan tol Cipali, bisa jalan lagi setelah dibantu sesama pemudik dan petugas Jasa Marga yang siaga 24 jam untuk melayani pengguna jalan tol. Meski pun sudah berjalan masih ragu dengan kondisi mobilnya. Oleh karena itu langsung membawa mobilnya ke bengkel resmi langganannya di Jalan Kebayoran Jakarta Selatan.

"Saya tidak tahu mesin, jadi belum tahu gangguannya di mana, terdengar bunyi gesekan cit-cit, kalau digas ada getaran" ujarnya.

Baca Juga

Berbeda dengan Reni, saat di perjalanan, tiba tiba bau bensin. Dia langsung menghubungi mekanik bengkel yang selama ini merawat mobilnya. Ia minta jangan diteruskan, khawatir kerusakannya makin parah. Bengkel akan segera mengirim mobil derek.

"Kata suami saya itu solusi yang paling aman, dari Halim pulang ke rumah menggunakan Grab," ujar Reni. Dia belum belum tahu gangguaanya di mana, belum dikabari. Biayanya pun belum tahu tergantung kerusakannya.

"Harapan saya ratusan ribu saja jangan sampai jutaan," ujarnya.

Beberapa bengkel mobil resmi yang dihubungi Ngopibareng.id membenarkan banyak mobil yang memerlukan perawatan setelah nelakukan perjalanan.

"Mobil yang masuk ke bengkel saya sebagian langganan, waktu akan berangkat, mobilnya juga di-tune-up di sini," kata pemilk sebuah bengkel resmi di daerah Matraman Jakarta Pusat

Pemilik bengkel bernama Alvian itu mengingatkan perlu mewaspadai penyakit mobil setelah perjalanan jauh. Bukan hanya mesin, masalah ini juga mungkin terjadi pada sistem pengereman dan kaki-kaki mobil.

"Kemunculan masalah mobil ini merupakan hal yang wajar karena jarak tempuh yang panjang. Meski begitu, segera lakukan perbaikan dan perawatan agar performa mobil tetap terjaga," pesannya,

Baca Juga

Kata Alvian setidaknya ada tujuh penyakit mobil setelah perjalanan jauh, yang iya kutip dari Astra Car Valuation (ACV) yaitu;

1. Mobil terasa bergetar

Usai perjalanan jauh, tak jarang mobil terasa bergetar dan mengeluarkan bunyi. Penyakit mobil ini bisa disebabkan oleh kopling, penghubung putaran mesin ke transmisi.

Saat terjebak macet, pengendara cenderung menahan kopling daripada menggunakan rem tangan, terlebih di kondisi jalan menanjak. Akibatnya, permukaan pelat kopling cepat aus.

2. Mobil mengeluarkan bunyi mengganggu

Kebocoran pada shockbreaker menyebabkan mobil mengeluarkan bunyi mengganggu, misalnya berdecit. Padahal, bagian mobil ini bertugas menyerap getaran atau guncangan berlebih saat perjalanan, misalnya di medan bergelombang, berlubang, dan tidak rata.

3. Mesin berubah kasar

Saat kekurangan oli, mesin mobil berubah kasar. Pasalnya, komponen internal mesin bekerja ekstra akibat pelumasan yang tidak sempurna. Karenanya, pastikan volume oli tidak di bawah dipstick oli dan cermati warna dan kualitas oli.

4. Aki soak

Setelah menempuh jarak ratusan km, aki rentan soak. Penyakit mobil ini bisa berimbas pada mobil susah distarter atau mogok.

Sebelum digunakan kembali, pastikan volume air aki basah tidak di bawah standar atau kosong. Jika aki kering bermasalah, suara mobil terdengar lemah ketika distarter.

5. Ban mobil aus

Ketika menempuh perjalanan jauh untuk liburan, ban mobil bekerja lebih ekstra sehingga cepat aus dan botak.

Solusinya, lakukan rotasi ban atau ganti dengan yang baru bila keausan sudah parah. Jika mobil terasa tidak seimbang, segera bawa ke bengkel untuk layanan spooring dan balancing.

6. Kampas rem menipis

Semakin jauh jarak tempuh mobil, semakin cepat kampas rem mobil menipis. Jika ketebalan kanvas kurang dari 1 mm, segera ganti dengan yang baru agar pengereman tetap maksimal.

Pada rem tangan, bandingkan ketinggian tuas saat ditarik dengan posisi normal. Selain itu, ganti minyak rem bila mobil telah mengaspal sepanjang 20 ribu km.

7. Cairan di ruang mesin berkurang drastis

Tak cuma oli mesin, kamu juga perlu mengecek cairan di ruang mesin, misalnya radiator dan tabung cadangan air radiator. Jika berkurang drastis, kemungkinan terjadi kebocoran.

Teliti juga ketinggian tabung penyimpan minyak rem, pembersih kaca depan. Jika terjadi pengapuran pada volume tabung fluida kopling, segera bersihkan permukaan terminal aki dan tutup pengisi.

Terakhir, cek volume minyak power steering hidrolis dan pastikan freon AC dalam kondisi penuh. 'Kunci utama menghadapi penyakit mobil setelah perjalanan jauh yaitu melakukan pencegahan dan perawatan yang baik'. pesannya.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages