Emas Jadi Aset Cadangan Terbesar Kedua di Dunia, 36.000 Ton Emas Disimpan Bank Sentral | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Jum'at, 13 Juni 2025 - 17:34 WIB
Emas mengalahkan euro untuk menjadi aset cadangan terbesar kedua di dunia berdasarkan nilai pasar, menurut Bank Sentral Eropa. Foto/Dok RT
-
Emasmengalahkan euro untuk menjadi
aset cadanganterbesar kedua di dunia berdasarkan nilai pasar, menurut Bank Sentral Eropa. Hal ini dikaitkan dengan pembelian
bank sentralterhadap emas yang mencapai rekor dan meningkatnya ketegangan geopolitik.
Bank sentral meningkatkan kepemilikan emas mereka lebih dari 1.000 ton pada tahun 2024, yang setara dua kali lipat dari jumlah rata-rata tahunan yang terlihat pada dekade sebelumnya. Tercatat total kepemilikan emas oleh bank sentral menjadi 36.000 ton, mendekati puncak tertinggi pada 1965 selama era Bretton Woods, menurut European Central Bank (ECB).
Baca Juga: 20 Tambang Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Masuk Tiga Teratas
"Stok ini, bersamaan dengan lonjakan harga yang menjadikan emas sebagai aset cadangan global terbesar kedua berdasarkan harga pasar pada tahun 2024-setelah dolar AS,” kata ECB dalam tinjauan tahunan mengenai peran euro secara internasional.
Berdasarkan nilai pasar, emas menyumbang 20% dari cadangan resmi global pada akhir 2024, mengungguli euro yang mencapai 16%. Harga emas melonjak hampir 30% pada tahun 2024, mencapai rekor tertinggi di atas USD3,500 per ons troy, secara signifikan meningkatkan porsi emas dalam portofolio cadangan.
Logam mulia menjadi semakin penting, ketika bank sentral semakin mencari cara untuk mendiversifikasi aset cadangan. ECB menemukan fakta bahwa “dua pertiga bank sentral menginvestasikan emas untuk tujuan diversifikasi, sementara dua per lima melakukannya sebagai perlindungan terhadap risiko geopolitik.”
Banyak pembeli terbesar berasal dari ekonomi berkembang, terutama yang secara geopolitik kurang terafiliasi dengan Barat. Meskipun pangsa euro sebagai cadangan global, yang diukur pada kurs tetap, tetap stabil sekitar 20%, namun nilainya mampu dilewati akibat lonjakan harga emas.
“Peran euro secara internasional secara umum tetap stabil pada 2024,” kata ECB, sembari menekankan bahwa euro tetap menjadi mata uang yang paling banyak digunakan kedua secara keseluruhan.
ECB juga mengamati bahwa "beberapa negara semakin aktif menjelajahi alternatif sistem pembayaran lintas batas tradisional."
Baca Juga: Seorang Petani Temukan Harta Karun Emas Lebih dari 150 Ton Senilai Rp73,4 Triliun
Negara-negara tersebut terutama "dipengaruhi secara kuat oleh faktor-faktor geopolitik" seperti konflik Ukraina dan sanksi yang dihasilkan, meningkatnya ketegangan AS-China, ketidakstabilan di Timur Tengah, dan dorongan yang lebih luas oleh negara-negara BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan Barat.
ECB juga memperingatkan, bahwa euro menghadapi tantangan baru seperti meningkatnya peran cryptocurrency dalam pembayaran lintas batas dan semakin banyaknya penggunaan stablecoin yang didukung oleh Treasury AS. Sementara itu dolar AS dalam cadangan devisa sedikit menurun menjadi 57,8%, menurut laporan tersebut.
(akr)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Termasuk Indonesia
0 Komentar