Faktor Pemicu Truk Pickup Toyota Menjadi Pilihan Mobil Perang Dunia Ketiga | Sindonews
Dunia Internasional,
Faktor Pemicu Truk Pickup Toyota Menjadi Pilihan Mobil Perang Dunia Ketiga | Halaman Lengkap


Truk Pickup Toyota Menjadi Pilihan Mobil Perang Dunia Ketiga. FOTO/ DOK SindoNews
- Dari padang pasir Maghreb Afrika hingga pegunungan Afghanistan, mulai dari suku pedalaman hingga Pasukan Khusus Amerika telah memilih
truk pikap Toyotasebagai armada tempur mereka.
BACA JUGA - Sejarah Piala Dunia, Sempat Terhenti Akibat Perang Dunia II
Ada banyak alasan mengapa truk pikap Toyota menjadi kendaraan tempur utama di Dunia Ketiga.
Alasan mendasar adalah Toyota, sejak dahulu, dikenal lebih kuat dan tahan banting dibandingkan mobil Eropa atau Amerika.
Ia selalu sukses menghadirkan produk-produk tahan banting yang siap digunakan sebagai kaki kegiatan sehari-hari hingga menempuh ratusan tibu kilometer.
Seperti Hilux dan Land Cruiser. Sebuah pick-up dan double cabin keluaran Toyota yang dimensinya masih terbilang kompak di medan perang.
Mesin bandel, sasis kuat, kaki-kaki Tangguh, hingga kemampuannya yang mumpuni untuk melahap medan off road menjadikan ia masih digunakan sebagai kendaraan taktis saat perang.
Hilux merupakan versi pick up atau double cabin dari Toyota Fortuner. Mengusung mesin diesel yang kuat dan bertenaga yang ditempel ke sasis ladder frame serta penggerak 4x4, membuat ia mampu dengan mudah melahap berbagai kondisi jalan.

Toyota Hilux seakan tidak bisa rusak dalam kondisi apapun. Tak heran bahwa di peperangan yang pernah terjadi di dunia, ia tetap terus diandalkan.
Mengutip dari Medium News, Edward Niedermeyer seorang konsultan industri otomotif mengatakan bahwa Hilux merupakan salah satu kendaraan dengan ketangguhan nomor satu.
“Hilux adalah salah satu kendaraan paling Tangguh dan andal di pasar global. Lebih Tangguh dan lebih berorientasi off-road dibandingkan Tacoma yang dijual di AS, Hilux sama populernya di kalangan kelompok kemanusiaan dan bisnis yang beroperasi di pelosok dunia, seperti halnya teroris,”
jelas Edward Niedermeyer
Ketangguhan Hilux masih belum cukup? Tenang, masih ada Land Cruiser dengan tenaga dan kapabilitas yang lebih besar.
Toyota Land Cruiser memang sejatinya lahir untuk mengakomodir kebutuhan pasukan di Perang Dunia Kedua dengan nama mobil AK. Kemudian dilanjutkan oleh BJ yang resmi memiliki nama Land Cruiser.
Setelah itu, Land Cruiser terus berevolusi sebagai SUV yang difokuskan untuk menjadi mobil kelas pekerja keras.
Baru pada generasi seri 80 di tahun 1990-an atau yang dikenal di Indonesia sebagai Land Cruiser VX 80 mulai berorientasi menjadi SUV penumpang comfort oriented.
Ia pun memiliki berbagai tipe bodi, mulai dari Troop Carier, Station Wagon, Pick Up, dan Double Cabin yang diperuntukan untuk kegiatan heavy duty.
Memiliki mesin kapasitas besar, penggerak 4x4, serta kapasitas dan daya angkut mumpuni membuat ia masih dipercaya untuk membawa pasukan di medan perang.
Pesona Land Cruiser di aktivitas peperangan sungguh membuat ia tampil semakin gagah.
Hampir di seluruh konflik kenegaraan di dunia pasti ada mobil Toyota sebagai kendaraan perang.
Baik untuk mobil medis, mengangkut pasukan, hingga mobil senjata.
Konflik di Timur Tengah, Afrika, bahkan menjadi kendaraan di perang Israel-Palestina yang sedang kembali bergejolak. Eksistensi kendaraan Toyota selalu hadir dimana pun.
Selain untuk kendaraan pasukan, lembaga internasinal United Nations (UN) juga menggunakan Toyota untuk misi-misi perdamaian.
Lihat saja, Land Cruiser seri 200 di atas tampil sangat gagah, perkasa, berwibawa, hanya bermodalkan stiker “UN” di bodinya.
Mobilitas truk pikap membuatnya ideal untuk peperangan di Dunia Ketiga karena ringan tidak terlalu berat, sehingga dapat melintasi jembatan yang rapuh dan jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan lapis baja yang beratnya puluhan ton.
Truk pikap tidak boros bahan bakar seperti kendaraan militer berat dan tidak memerlukan perawatan terus-menerus. Jika truk pikap rusak, suku cadangnya mungkin dapat ditemukan.
Truk pikap tidak memerlukan pelatihan khusus untuk mengoperasikannya. Tidak seperti kendaraan lapis baja, siapa pun yang sudah tahu cara mengendarai mobil dapat mengendarai truk dengan senapan mesin yang terpasang di bagian belakang.
Kurangnya lapisan pelindung pada truk pikap bukanlah masalah besar. Woody Allen pernah berkata bahwa 80 persen kehidupan hanyalah penampakan. Di Dunia Ketiga, sebagian besar pertempuran berakhir setelah jelas bahwa satu pihak lebih kuat daripada yang lain.
Truk pikap dapat mengangkut senapan mesin berat atau satu regu orang bersenjata ke medan perang. Dan jika peluangnya buruk, truk itu dapat langsung pergi begitu saja.
Ketika pasukan AS dan sekutu menyebar ke seluruh negeri, mereka melihat sejumlah besar kendaraan teknis, kebanyakan Toyota, dimodifikasi untuk membawa senjata berat seperti senapan mesin, meriam ringan, dan senapan tanpa tolak.
Perkembangan truk pikap ringan dalam Perang Dunia Ketiga adalah sebuah pengingat bahwa orang akan menggunakan apa yang bisa mereka dapatkan untuk menyelesaikan pekerjaan dan bahwakemampuan beradaptasiadalah salah satu ciri terpenting senjata apa pun.
(wbs)