Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Ayatollah Ali Khamenei Donald Trump Dunia Internasional Featured Iran Konflik Timur Tengah

    Khamenei: Trump Membesar-besarkan Serangan AS ke Iran untuk Tutupi Kegagalan | SINDONEWS

    5 min read

     Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,

    Khamenei: Trump Membesar-besarkan Serangan AS ke Iran untuk Tutupi Kegagalan | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 30 Juni 2025 - 06:22 WIB

    Khamenei: Trump Membesar-besarkan...

    Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menilai Presiden AS Donald Trump telah membesar-besarkan serangan Amerika terhadap tiga situs nuklir Iran. Foto/Khamenei.ir

    TEHERAN 

    - Pemimpin Tertinggi

     Iran 

    Ayatollah Ali Khamenei menilai Presiden

     Amerika Serikat 

    (AS) Donald Trump telah membesar-besarkan serangan Amerika terhadap tiga situs nuklir Iran. Menurutnya, tujuan Trump itu sebenarnya untuk menyembunyikan kegagalan.

    "Presiden AS membesar-besarkan apa yang terjadi dengan cara yang tidak biasa, mengungkapkan bahwa dia perlu melakukannya," tulis Khamenei di X, yang dikutip Iran International, Senin (30/6/2025).

    "Siapa pun yang mendengar pernyataan itu dapat merasakan bahwa di balik permukaan, ada kenyataan lain. Mereka gagal mencapai apa pun dan membesar-besarkan untuk menutupi dan menyembunyikan kebenaran," lanjut Khamenei.

    Baca Juga: Eks Pasukan Khusus AS Pembunuh Osama bin Laden Siap Bunuh Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei

    Amerika telah membombardir tiga situs nuklir Iran, yakni situs Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu (22/6/2025) dini hari WIB. Serangan itu sebagai intervensi AS atas perang Iran dan Israel dengan maksud membantu rezim Zionis.

    The Washington Post melaporkan pada hari Minggu mengungkap bahwa komunikasi para pejabat tinggi Iran yang disadap Amerika meremehkan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh serangan AS terhadap program nuklir Iran.

    Laporan itu mengutip empat orang yang mengetahui informasi rahasia yang beredar di dalam pemerintahan AS.

    Seorang sumber, yang menolak disebutkan namanya, mengonfirmasi laporan itu kepada Reuters tetapi mengatakan ada pertanyaan serius tentang apakah pejabat Iran itu jujur, dan menggambarkan penyadapan itu sebagai indikator yang tidak dapat diandalkan.

    Laporan The Washington Post merupakan laporan terbaru yang memunculkan pertanyaan tentang seberapa parah kerusakan program nuklir Iran. Sebuah penilaian awal yang bocor dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) memperingatkan bahwa serangan itu mungkin hanya akan membuat program nuklir Iran mundur beberapa bulan.

    Trump bersikeras bahwa serangan AS benar-benar menghancurkan program nuklir Iran, tetapi pejabat AS mengakui bahwa perlu waktu untuk membuat penilaian lengkap tentang kerusakan yang disebabkan oleh serangan militer AS akhir pekan lalu.

    Gedung Putih menolak laporan The Washington Post.

    "Anggapan bahwa pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya tahu apa yang terjadi di bawah reruntuhan setinggi ratusan kaki adalah omong kosong. Program senjata nuklir mereka sudah berakhir," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.

    Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu di Fox News, Trump menegaskan kembali keyakinannya bahwa serangan itu telah menghancurkan kemampuan nuklir Iran.

    "Itu hancur seperti yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya. Dan itu berarti berakhirnya ambisi nuklir mereka, setidaknya untuk sementara waktu," katanya dalam program "Sunday Morning Futures with Maria Bartiromo".

    (mas)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Iran-Israel Perang,...

    Iran-Israel Perang, Ini Peta Pangkalan Militer AS di Timur Tengah

    Komentar
    Additional JS