- Presiden

mengatakan

memiliki

tercanggih di dunia, yang menjamin kedaulatan negara dan keseimbangan kekuatan global. Itu disampaikan dalam pertemuan pemerintah tentang program persenjataan nasional pada hari Rabu.

Menurutnya, perhatian khusus harus diberikan pada pengembangan berkelanjutan dari triad nuklir Rusia.

Triad nuklir adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kombinasi rudal balistik antarbenua (ICBM) berbasis darat, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan pesawat pengebom strategis, yang semuanya itu dapat membawa hulu ledak nuklir.

Baca Juga: Putin Ancam Balas Ukraina setelah 41 Pesawat Rusia Dibom, Perang Nuklir Dikhawatirkan Pecah

Sistem persenjataan tersebut memastikan bahwa kekuatan nuklir suatu negara tidak dapat dihancurkan dalam serangan pelucutan senjata pertama.

"Sekarang, pangsa sistem persenjataan dan peralatan canggih dalam kekuatan nuklir strategis kita mencapai 95%," kata Putin dalam pertemuan tersebut, seraya menambahkan bahwa Rusia membuat kemajuan yang baik dalam hal ini.

"Ini adalah level tertinggi di antara semua kekuatan nuklir dunia," ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (12/6/2025).

Penilaian serupa diutarakan oleh Jenderal Angkatan Udara Anthony Cotton, komandan Komando Strategis AS.

"Rusia saat ini memiliki persenjataan nuklir terbesar dan paling beragam di antara negara mana pun," kata Cotton pada Maret 2024, memperingatkan bahwa kemampuan Moskow melampaui kemampuan AS.

Rusia telah meningkatkan persenjataan nuklirnya secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. ICBM Sarmat disetujui untuk bertugas tempur pada September 2023. Sebagai salah satu senjata nuklir Rusia yang paling canggih, Sarmat diperkirakan memiliki jangkauan 11.000 mil (sekitar 18.000 km), dengan muatan sekitar sepuluh ton.

Namun, menurut Putin, Moskow seharusnya tidak hanya fokus pada senjata nuklir. Pemerintah harus mengembangkan program persenjataan jangka panjang baru yang berfokus pada berbagai jenis sistem senjata paling canggih dan berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama konflik Ukraina, imbuh dia.

Baik Moskow maupun Kyiv sangat bergantung pada pesawat nirawak dalam konflik yang sedang berlangsung. The Times melaporkan pada bulan Mei bahwa Rusia mengalahkan Ukraina dalam "perlombaan pesawat nirawak" baik dalam hal pengembangan maupun penggunaan di medan perang.

Secara khusus, surat kabar tersebut menunjuk pada pesawat nirawak serat optik Rusia, yang "mengubah susunan fisik garis depan, taktik perang, dan psikologi para prajurit yang bertempur."

(mas)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan