Skip to main content
728

WNI di Jepang Tewas Usai Makan Kentang Bertunas, Kok Bisa? Kenali Ciri-ciri Kentang Beracun - Halaman all - TribunNews

 Dunia Internasional,Kesehatan,

WNI di Jepang Tewas Usai Makan Kentang Bertunas, Kok Bisa? Kenali Ciri-ciri Kentang Beracun - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Pasutri Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang dilaporkan meninggal usai mengonsumsi kentang.

Kejadian ini otomatis jadi perbincangan hangat karena kentang selama ini sangat aman untuk dikonsumsi.

Kentang berperan penting dalam ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, serta memiliki nilai ekonomi dan budaya yang signifikan di banyak negara.

Usut punya usut, kentang yang dikonsumsi pasutri WNI tersebut beracun.

Lantas, apa yang membuat kentang beracun?

TikTokers Dion Putra turut memviralkan kisah pasutri WNI tewas usai konsumsi kentang

Dalam akun media sosialnya, Dion mengurai penjelasan terkait penyebab WNI tersebut meninggal setelah makan kentang.

"Katanya ada pasutri orang Indonesia meninggal di Jepang karena mereka mengonsumsi kentang yang sudah bertunas," ungkap Dion Putra dilansir TribunnewsBogor.com dari akun TikTok-nya, Selasa (3/6/2025).

Kenapa Kentang Bertunas Bisa Beracun?

Lebih lanjut, Dion pun menjelaskan perihal keilmuannya mengenai penyebab kentang bertunas bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.

Dalam penjelasannya, Dion menyebut bahwa mengonsumsi kentang bisa membuat keracunan.

Penyebabnya adalah karena di kentang tersebut tinggi kandungan senyawa glikoalkaloid.

"Kentang itu memproduksi senyawa kimia glikoalkaloid untuk melindungi diri dari hama dan penyakit. Kenapa mereka bisa keracunan solanin? karena kadar glikoalkaloid pada kentang sudah tinggi," kata Dion Putra.

Hati-hati Konsumsi Kentang Berwarna Hijau

Tak cuma pada kentang bertunas, ada ciri lain kentang terindikasi bisa memicu keracunan.

Yaitu kentang yang berwarna hijau.

Baca juga: Menu Nusantara untuk Jemaah Haji di Makkah, Ada Nasi Uduk hingga Kentang Mustofa

Diungkap Dion, jika Anda menemukan kentang berwarna hijau dan banyak tunas, jangan dimakan atau diolah menjadi masakan.

Sebab kentang tersebut bakal membuat Anda keracunan.

"Bagaimana kita mengetahui bahwa kadar glikoalkaloid sudah tinggi? pertama, hindari kentang yang sudah disimpan terlalu lama. Kedua hindari kentang yang sudah terpapar sinar matahari sampai bagian kentangnya ada yang berubah warna hijau," ucap Dion Putra.

Alasan Kentang Bisa Beracun

Dikutip TribunnewsBogor.com dari laman poison control, kentang mengandung dua glikoalkaloid beracun yang disebut solanin dan chaconin. 

Kentang yang layak konsumsi biasanya tidak bertunas.

Sebab kentang segar tersebut hanya mengandung sedikit glikoalkaloid.

Berdasarkan hasil penelitian, paparan cahaya atau sinar matahari ternyata bisa mempercepat pembentukan klorofil dan glikoalkaloid.

Seperti diketahui, klorofil terdapat pada tumbuhan hijau yang bermanfaat.

Namun jika klorofil tersebut ada di dalam kentang, sifatnya akan berbahaya.

Kentang yang ada klorofilnya akan berwarna hijau.

Warna hijau tersebut menandakan tingginya glikoalkaloid.

Konsentrasi tertinggi glikoalkaloi ditemukan di daun, bunga, "mata", kulit hijau, dan tunas. 

Konsentrasi terendah ada di bagian putih kentang

Pembentukan glikoalkaloid dalam kentang meningkat akibat suhu penyimpanan yang hangat dan paparan cahaya. 

Memasak kentang dengan cara dipanggang, direbus, digoreng, dan dipanaskan dalam microwave tidak menghilangkan glikoalkaloid

Namun, membuang kulit kentang sebelum dimasak dapat mengurangi kandungan glikoalkaloid.

Tingginya kadar glikoalkaloid pada kentang menyebabkan keracunan.

Ada beberapa gejala keracunan yang biasa dialami orang usai mengonsumsi kentang tinggi glikoalkaloid.

Keracunan solanina dan chaconina memiliki gejala yakni muntah, nyeri perut, dan diare.

Tak hanya itu, penderita keracunan akibat kentang juga biasa mengalami sakit kepala, muka memerah, kebingungan hingga demam.

Jika tak segera diatasi, keracunan akibat kentang bisa berakibat fatal bahkan kematian.

Guna menghindari keracunan kentang tinggi glikoalkaloid, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

Yakni agar kentang yang Anda beli tetap aman dikonsumsi meskipun lama disimpan.

Baca juga: Resep Perkedel Kentang, Lauk Pendamping yang Bikin Makan Jadi Makin Nikmat

Berikut adalah panduan menyimpan kentang agar tidak beracun:

Cara menyimpan kentang adalah Anda harus menyimpannya di tempat yang sejuk dan kering.

Kentang juga harus disimpan di wadah yang dapat menyerap udaha.

Perhatian, jangan menyimpan kentang di wadah tertutup.

Jangan simpan kentang bersama bawang. Gas yang terdapat pada bawang bisa mempercepat pertumbuhan kentang

Cepat buang kentang jika warnanya mulai kehijauan dan muncul tunas

Tanggal 30 Mei 2025 Memperingati Hari Kentang Internasional

International Potato Day diperingati setiap tanggal 30 Mei. Hari ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya kentang dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Tanaman ini berperan penting dalam ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, serta memiliki nilai ekonomi dan budaya yang signifikan di banyak negara.

Peringatan ini juga bertujuan untuk mendorong praktik pertanian yang berkelanjutan dan mendukung petani kecil agar dapat meningkatkan produksi serta kesejahteraan mereka, dikutip dari laman PBB, un.org. 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Fakta WNI Meninggal Usai Makan Kentang di Jepang, Ternyata Beracun, Simak Tanda-tandanya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanggal 30 Mei 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Cuti Bersama dan Hari Kentang Internasional

Posting Komentar

0 Komentar

728