Bos Sekutu Mark Rutte Akui Rusia Kalahkan NATO dalam Perlombaan Amunisi | Sindonews
Dunia Internasional,
Bos Sekutu Mark Rutte Akui Rusia Kalahkan NATO dalam Perlombaan Amunisi | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 07 Juli 2025 - 06:30 WIB
Sekjen NATO Mark Rutte mengakui Rusia telah mengalahkan Sekutu dalam hal perlombaan produksi amunisi. Foto/Atlantic Council
- Sekretaris Jenderal (Sekjen)
NATOMark Rutte mengakui
Rusiatelah mengalahkan Sekutu dalam hal perlombaan produksi amunisi. Untuk itu, dia mendesak negara-negara Barat untuk meningkatkan anggaran pertahanan.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, bos NATO itu membunyikan alarm tentang kemampuan militer Rusia. "Negara itu membangun kembali dirinya sendiri dengan kecepatan dan kelincahan yang tak tertandingi dalam sejarah terkini," kata Rutte.
"Moskow memproduksi amunisi tiga kali lebih banyak dalam tiga bulan dibandingkan seluruh NATO dalam setahun," paparnya.
Baca Juga: Serangan Rusia Mengganas, Negara NATO Bakal Kerahkan Jet Tempur F-35 Lindungi Pusat Bantuan Ukraina
Rutte menunjuk pada usulan untuk meningkatkan anggaran pertahanan NATO hingga 5% dari PDB—angka yang selalu ditegaskan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump—dengan 3,5% dialokasikan untuk anggaran militer inti dan 1,5% lainnya dialokasikan untuk bidang-bidang seperti pertahanan siber dan persiapan infrastruktur sipil.
“Ya, ini jumlah anggaran yang sangat besar. Namun jika tidak, kami harus belajar bahasa Rusia,” ujarnya, yang dilansir Russia Today, Senin (7/7/2025).
Ketika ditanya apakah peningkatan anggaran pertahanan berisiko memicu perlombaan senjata dengan Rusia, Rutte berkata: “Kami harus memastikan bahwa pencegahan itu ada,” seraya mencatat investasi besar Rusia dalam tank, artileri, pertahanan udara, dan amunisi.
“Yang paling saya khawatirkan adalah hasil industri pertahanan, karena kami kekurangan basis industri pertahanan untuk memproduksi senjata yang kami butuhkan guna memastikan bahwa kami dapat mencegah Rusia atau Korea Utara atau siapa pun," imbuh dia.
Komentar Rutte muncul di tengah spekulasi di media Barat dan di antara beberapa pejabat Sekutu bahwa Moskow pada akhirnya akan menyerang negara-negara NATO.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menepis tuduhan itu sebagai "omong kosong", dengan mengatakan bahwa Moskow tidak berminat untuk menyerang blok yang dipimpin AS tersebut.
Seiring dengan berkecamuknya perang Rusia-Ukraina, Moskow telah meningkatkan pengeluaran pertahanan secara signifikan. Tahun lalu, Putin menyatakan bahwa industri pertahanan Rusia meningkatkan produksi amunisinya empat belas kali lipat, drone empat kali lipat, dan kendaraan lapis baja sebanyak 3,5 kali lipat sejak dimulainya perang.
Putin juga mengatakan bahwa Rusia mengungguli semua negara NATO yang digabungkan sepuluh kali lipat dalam pembuatan rudal.
Pada akhir Juni, Putin mengungkapkan bahwa Rusia menghabiskan 13,5 triliun rubel (USD151 miliar) untuk pertahanan—sekitar 6,3% dari PDB. Dia mengakui bahwa angka itu tinggi dan telah memicu inflasi, sambil mencatat bahwa AS telah menghabiskan lebih banyak lagi selama konflik-konflik sebelumnya—14% dari PDB selama Perang Korea dan 10% selama Perang Vietnam.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Rusia Akui Kerahkan Tentara Korut dalam Perang Lawan Ukraina