Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Berita Dunia Internasional Featured Nuklir

    Pertama Kalinya, AS Cabut Sanksi Rusia Terkait Proyek Nuklir di Eropa | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional,

    Pertama Kalinya, AS Cabut Sanksi Rusia Terkait Proyek Nuklir di Eropa | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Rabu, 02 Juli 2025 - 07:51 WIB

    Pertama Kalinya, AS...

    Amerika Serikat (AS) resmi mencabut sanksi yang selama ini melarang transaksi keuangan melalui Gazprombank Rusia terkait pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Eropa. FOTO/iStock

    JAKARTA 

    - Amerika Serikat (AS) resmi mencabut sanksi yang selama ini melarang transaksi keuangan melalui Gazprombank Rusia terkait pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Paks-2 di Hungaria. Keputusan ini tertuang dalam lisensi umum yang dikeluarkan Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri AS (OFAC) pada Jumat lalu.

    Lisensi tersebut memberikan izin kepada Gazprombank dan sejumlah bank Rusia lainnya untuk melakukan transaksi yang berhubungan dengan energi nuklir sipil. Selain Gazprombank, bank-bank besar Rusia seperti Sberbank, Vnesheconombank, Alfa-Bank, VTB, Otkritie, dan Rosbank juga mendapat kelonggaran serupa.

    Proyek PLTN Paks-2 sendiri diluncurkan pada 2014 melalui perjanjian bilateral antara Hungaria dan Rusia. Pembangkit ini melibatkan pembangunan dua reaktor oleh perusahaan nuklir Rusia, Rosatom, dengan pinjaman Rusia sebesar €10 miliar dari total biaya proyek sekitar €12,5 miliar.

    Baca Juga: Ukraina Dukung Israel-AS Serang Iran, Teheran Peringatkan Konsekuensinya

    Paks-2 dipandang sebagai proyek strategis untuk keamanan energi Hungaria. Pembangkit ini direncanakan beroperasi di dekat PLTN Paks yang sudah ada, yang saat ini memasok sekitar setengah dari kebutuhan listrik Hungaria. Namun, sanksi AS terhadap Gazprombank sebelumnya sempat menghentikan sementara pembangunan proyek ini.

    Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, mengonfirmasi pencabutan sanksi tersebut pada Minggu (29/6). “AS membuat banyak keputusan politik yang menempatkan negara kami dalam situasi sulit, salah satunya dengan membatasi pembangunan PLTN Paks-2,” ujarnya dalam pernyataan resminya dikutip dari Russian Today, Rabu (2/7).

    Szijjarto menambahkan bahwa sejak Januari lalu, perubahan kepemimpinan di Washington membawa angin segar bagi hubungan kedua negara. “Pemerintah AS kini memandang Hungaria sebagai teman dan telah mencabut sanksi terkait investasi PLTN Paks,” katanya.

    Menurut Szijjarto, pembangunan Paks-2 sangat penting untuk menjamin pasokan energi yang aman bagi Hungaria. Ia optimistis proyek ini akan memungkinkan Hungaria memenuhi sebagian besar kebutuhan listrik nasional pada pertengahan 2030-an.

    Baca Juga: Iran Masuk 10 Besar Produsen Baja Terbesar di Dunia, Produksi Tembus 14 Juta Ton dalam 5 Bulan

    Sejak meningkatnya konflik di Ukraina pada 2022, Hungaria memang secara konsisten menentang sanksi energi Barat terhadap Rusia. Pemerintah Budapest berulang kali menegaskan pentingnya impor energi dari Rusia demi menjaga keamanan nasional.

    Hungaria juga tetap mempertahankan kontrak jangka panjang dengan Gazprom untuk pasokan gas, serta memperoleh pengecualian dari Uni Eropa terkait pembatasan impor minyak dan gas Rusia. Baru-baru ini, Hungaria bahkan memblokir proposal Uni Eropa untuk menghentikan impor gas Rusia pada 2027.

    Pencabutan sanksi ini dipandang sebagai bagian dari upaya diplomatik AS dan Rusia dalam meredakan ketegangan serta mencari solusi damai atas konflik di Ukraina. Langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi di kawasan Eropa Tengah.

    (nng)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Jerman Khawatir Bom...

    Jerman Khawatir Bom Nuklir AS Tak Bela NATO saat Perang Lawan Rusia

    Komentar
    Additional JS