Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Gunung Lewotobi Laki-Laki Lintas Peristiwa

    Aktivitas Gunung Lewotobi Meningkat, BNPB Larang Warga Kembali ke Kawasan Rawan Bencana - PAGE ALL : Okezone Nasional

    1 min read

     Lintas Peristiwa, 

    Aktivitas Gunung Lewotobi Meningkat, BNPB Larang Warga Kembali ke Kawasan Rawan Bencana - PAGE ALL : Okezone Nasional

    Aktivitas Gunung Lewotobi Meningkat, BNPB Larang Warga Kembali ke Kawasan Rawan Bencana

    Aktivitas Gunung Lewotobi Meningkat, BNPB Larang Warga Kembali ke Kawasan Rawan Bencana

    JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  meminta warga agar jangan kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) seiring meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Diketahui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status awas sejak 17 Juni 2025.

    Kepala BNPB Suharyanto meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur untuk memastikan tidak ada lagi warga yang berada di kawasan rawan bencana yang telah ditetapkan.

    “Erupsi kali ini tidak ada korban jiwa, namun terpantau masih ada warga Desa Boru yang belum meninggalkan kawasan rawan bencana,” ujarnya, Sabtu (2/8/2025).

    BNPB kata dia mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dan Sektoral Barat Daya - Timur laut 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    “Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," pungkasnya.

    Kepala PVMBG, Hadi Wijaya menambahkan, Gunung Lewotobi Laki-laki masih berpotensi erupsi kembali. Gunung ini kata dia sudah menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik dalam menuju permukaan.

    "Kejadian erupsi biasanya diperkirakan akan terjadi selang 4 jam pasca tanda-tanda kegempaan, namun pada erupsi Jumat malam, erupsi terjadi dua jam pasca pemberitahuan tanda-tanda kegempaan,”ujarnya.

    (Fahmi Firdaus )

    Komentar
    Additional JS